Kota Kediri Peroleh Pendampingan Penyusunan Masterplan

Kota Kediri, Bhirawa
Gerakan Menuju 100 Smart City, Kota Kediri terpilih menjadi salah satu daerah yang mendapat pendampingan penyusunan masterplan dan quick win smart city.
Wali kota Kediri Abdullah Abubakar mengatakan bahwa smart city bukan hanya sekedar belanja alat-alat elektronik yang keren. Namun smart city lebih pada apa yang ingin disentuh untuk kebutuhan sehari-hari di Kota Kediri.
“Sehingga tidak berjalan masing-masing atau bukan sekedar menggunakan aplikasi. Jadi smart city lebih dari itu,” ujarnya.
Dia mengungkapkan saat ini smart city Kota Kediri berada pada level 3. Di seluruh Indonesia level tertinggi smart city berada pada level 3 dan Kota Kediri sudah berada pada level itu.
“Jadi kita sudah punya bekal untuk menuju level 4 bahkan sampai level 5. Saya merencanakan pada tahun 2023 Kota Kediri sudah menginjak pada level 5. Sehingga kita bekerja lebih smart dan menghindari human error yang biasanya terjadi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama Wali Kota juga menjelaskan Kota Kediri akan mengalami perkembangan pesat karena di Kota Kediri akan ada exit toll yang bisa memberikan dampak positif dan negatif. Selain itu juga akan dibangun bandara di Kediri. Tentu yang harus disiapkan oleh Pemerintah Kota Kediri adalah sumber daya manusianya.
“Kota Kediri termasuk 13,3% dari kementrian, lembaga, daerah, instansi yang mendapat predikat baik, sangat baik dan memuaskan. Capaian di dimensi smart government ini adalah modal penting kita dalam membangun smart city ke depan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, pada tahun 2015-2016, Pemerintah Kota Kediri telah merebranding Kota Kediri setelah berdiskusi dengan Prof. Rhenald Kasali sehingga kota ini fokus pada perdagangan, jasa dan pendidikan dengan tag line nya “Harmoni Kediri, The Service City”. “Mudah-mudahan dampak positif ini bisa direncanakan secara terstruktur dan sistematis,” imbuhnya. [Van]

Tags: