Kota Madiun Jadi Uji Coba Voucher Raskin

Wakil Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Edy Sarjono, SE. M.Si . [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Sebagai uji coba di Indonesia baru sekitar 40 – 45 Kabupaten/Kota ditunjuk untuk mengadakan voucher raskin bekerjasama dengan Bank BRI membuat kartu ATM untuk penerimaan beras miskin dan gula.kepda 5.530 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) khusus warga di Kota Madiun. Dipilihnya Kota Madiun untuk pembuatan voucher raskin, karena Kota Madiun yang dinilai dalam pembangunan insfrastrukturnya lebih lengkap dibandingkan dengan Kabupaten/Kota Lainnya.
“Satu KPM mendapatkan jatah 10 Kg beras dan 2 Kg gula pasir senilai Rp110 ribu. Khusus Kota Madiun sekarang ini Januari 2017 terdapat 5.530 KPM sesuai data RPK (rumah pangan kita) tahun 2016. Dan voucher raskin baru akan disalurkan pada minggu ketiga Januari 2017 ini,” kata Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilyaha IV Madiun, Edy Sarjono, SE. M.Si kepada wartawan Rabu (11/1).
Menurut Waka Bulog Sub Divre IV Madiun Edy Sarjono, enaknya voucher raskin itu, pengambilannya tidak harus seketika semuanya begitu tidak. Pengambilannya disesuaikan dengan kebutuhan yang bersangkutan. Berbeda dengan raskin sebelumnya harus diambil atau ditembus seketika itu juga baru raskin diterimakan.
“Yang jelas, kalau dengan voucher raskin ini, yang bersangkutan misalnya hanya butuh beras 5 Kg diambil itu saja juga bisa. Sisanya diambil lain waktu kalau dibutuhkan bisa juga. Itu perbedaan raskin dengan voucher raskin,” kata Edy menjelaskan.
Ditanya sejauh mana penanganan tunggakan raaskin tahun 2016 Bulog Sub Divre IV Madiun meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi. Spontan Edy Sarjono, Waka Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun mengatakan khusus Kota Madiun sudah lunas tidak ada tungggakan.
Kabupaten Madiun baru tanggal 9 Desember 2016 lalu juga sudah lunas. Demikian untuk Kabupaten Ngawi tunggakan raskin 2016 paling tinggi mencapai miliar rupiah, “Alhamdulillah setelah diadakan pendekatan antara Bulog Sub Divre IV Madiun dengan Bupati Ngawi, akhirnya juga sudah dilunasinya,” kata Edy Sarjono.
Dijelaskan, oleh Edy Sarjono, keberhasilan menekan angka tunggakan uang raskin di Bulog Sub Divre IV Madiun juga telah melibatkan tim monitoring dari Bulog Madiun, Pemprov dan Pemkab Ngawi dan Pemkab Madiun. Pokoknya melibatkan dinas terkait. Jadi tidak gampang menangani penagihan tunggakan uang raskin tersebut yang umumnya nyantol ditangan petugas/peangkat desa/kelurahan setempat.
Diminta data penyaluran raskin tahun 2017 untuk wilayah Bulog Madiun, Edy Sarjono belum bisa memberikannya, dengan alasan sampai dengan sekarang hari ini Rabu (11/1) belum turun data2 penyaluran raskin di wilayah kerjanya. “Maaf ditunggu saja, nanti kalau datanya sudah lengkap akan diinformasikan kepada temen-temen wartawan,” pungkasnya. [dar]

Tags: