Kota Madiun Tak Lockdown, Tapi Perketat SOP – Berikan Bantuan ke MBR

Wali Kota Madiun—H Maidi. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Pemkot Madiun tidak henti-hentinya dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) terus dilakukan Pemerintah Kota Madiun.
Yakni Wali Kota Madiun Maidi bersama Forkopimda melakukan penyemprotan disinfektan kesejumlah fasilitas umum. Penyemprotan dilakukan menyeluruh,dimulai bus dan angkota sekolah, mobil dinas Forkopimda hingga fasilitas umum lainnya.
Juga setelah diadakan Apel Persiapan Penyemprotan Disinfektan di halaman Pemkot Madiun, Jumat (27/3), secara serentak diadakan penyemprotan disinfektan mulai tingkat RT, RW dan Kelurahan di 27 Kelurahan di Kota Madiun oleh petugas BPBD dan Dinas Kesehatan Kota Madiun disaksikan atau diawasi oleh pengurus RT, RW dan perangkat Kelurahan setempat.
“Yang jelas dalam memberantas virus covid-19, kami tidak lockdown tetapi perketat SOP (standart operating prosedure) dan memberikan bantuan kesehatan bagi yang membutuhkannya. Karena dalam hal ini kami (Pemkot Madiun, red.) anggarkan Rp4,2 Miliar untuk APD dan BPNT,” tegas Wali Kota Madiun—H Maidi kepada wartawan, usai Apel Persiapan Penyemprotan Disinfektan di halaman Pemkot Madiun, Jumat (27/3).
Dijelaskan oleh orang nomor satu di Kota Madiun ini, dalam pemberian bantuan kesehatan bagi yang membutuhkan tetap diprioritaskan. Misalnya bantuan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan diberikan bantuan pangan non tunai (BPNT).
“Bantuan itu, misalnya berupa sembako, subsidi listrik dan air. Kalau siap-siapa yang akan mendapat bantuan. Kan sudah jelas, by name by address nya,” ungkap Wali Kota Maidi memperjelas.
Disebutkan pula oleh Maidi, dari anggaran untuk menangkap virus covid-19 diatas, dalam hal ini Dinkes Kota Madiun diminta memberikan tambahan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis di Puskesmas maupun yang ada di RSUD Sogaten Kota Madiun.
Juga yang lebih penting lagi, sisa anggaran itu, bisa dibelikan maske, cairan disnfektan dan hand sanitizer. “Dengan jalan seperti itu, kami yakin virus covid-19 yang alias corona itu tidak akan mungkin masuk ke Kota Madiun.Dan badai corona akan berlalu,”papar Maidi meyakinkan.
Masalahnya lanjutnya, terkait enam warga Kota Madiun yang PDP (pasien dalam pengawasan) itu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di Jakarta, empat orang negatif dan sudah dipulangkan. Sedangkan yang dua orang, masih menunggu hasil laboraturium.Sehingga, Kota Madiun belum masuk zona merah.
Menurut Wali Kota, informasi terurai diatas, cukup meleganya dirinya. Karena dirinya (Wali Kota Madiun, Maidi) berharap Kota Madiun tetap zero corona.
Hal ini terkait beberapa langkah telah dilakukan oleh Pemkot Madiun bersama Forkopimda, jajaran OPD dinas terkait dan masyarakat dalam menangkal penyebaran virus covid-19 di Kota Madiun.
“Sehingga dalam hal ini kami tegaskan Kota Madiun tidak ada lockdown.Tetapi kami perketat SOP dan jalankan,”ungkap Maidi penuh keyakinan.
Ditegaskan oleh Wali Kota Madiun, Maidi, sampai sekarang, Kota Madiun masih zero acident, tidak ada yang positif corona. Karena itu, diminta masyarakat Kota Madiun untuk ikut menjaga, membantu agar Kota Madiun tetap zero acident.
Dengan cara masyarakat Kota Madiun, agar tetap dirumah, dihimbau warga Kota Madiun jangan keluar kota dan warga kota Madiun jangan masuk ke Kota Madiun. Dan selalu menjaga kesehatan diri masing-masing.
Kalau soal belajar di rumah, Wali Kota Maidi, menyatakan, kendati kebijakan belajar di rumah mengemuka, bus tetap beroperasi setiap hari. Sebab, masih ada sejumlah pelajar yang masuk untuk mengikuti ujian.
‘’Semua kita bersihkan.Terutama yang dipakai anak-anak sekolah ini, harus steril. Sampai sekerang ini, Kota Madiun tidak ada yang positif. Semoga ini terus terjaga ke depan. Upaya-upaya ini untuk mewujudkan, penanganan virus covid-19 di Kota Madiun aman lancar dan terkendali (mancarli),” pungkasnya. [dar]

Tags: