Kota Malang Makin Panas dan Macet

Kota Malang Makin Panas dan MacetKota Malang, Bhirawa
Banyaknya kendaraan dan kemacetan di sejumlah titik di Kota Malang menyumbang peningkatan suhu udara, sehingga mengakibatkan Kota Malang semakin panas. Panas disebabkan gas buang yang dihasilkan kendaraan bermotor dan peningkatan rumah kaca.
Menurut Kepala Sub Bidang Pengendalian Lingkungan dan Pengolahan Limbah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang, Tri Santoso, Selasa (27/10) kemarin, adanya peningkatan suhu udara di Kota Malang akhir-akhir ini, sudah diamati BLH selama dua pekan ini.
Radiasi Sinar Matahari ke Bumi, kata Tri Santoso, tidak bisa memantul lagi ke atmosfer, lantaran banyaknya gas yang dibuang kendaraan yang berefek pada rumah kaca. Karena itu BLH ingin memberitahukan kepada masyarakat kalau gas buang kendaraan ikut menyebabkan panas bumi.
”Melalui uji emisi, secara tak langsung kami bisa memberikan informasi kepada masyarakat. Kalau panas bumi sudah semakin meningkat, makanya pemilik kendaraan harus merawat kendaraan agar gas buangnya tak merusak kualitas udara,” tutur Tri Santoso.
Rata-rata suhu udara di Kota Malang mencapai 29 derajat celcius dalam dua pekan ini. Bahkan, ketika puncak-puncaknya suhu udara rata-rata mencapai 33 derajat celcius. Pada siang hari, suhu udara di Kota Malang bisa mencapai 35 derajat celcius.
”Padahal, lanjutnya, rata-rata suhu udara yang normal di Kota Malang sekitar 25 hingga 26 derajat celcius. Itu sudah tergolong sejuk. Tetapi, dua pekan ini rata-rata suhu udara mencapai 29 derajat celcius,  puncaknya bisa mencapai 33 derajat celcius. Panasnya memang cukup menyengat,” imbuhnya , di sela-sela uji emisi gas kendaraan di Jl Simpang Balapan, Kota Malang.
Tri Santoso juga menjelaskan, dari pantauan alat pengukur suhu udara yang dipasang BLH di 20 titik di Kota Malang, telah menunjukkan ada peningkatan suhu udara. Peningkatan suhu udara paling banyak terjadi di titik padat kendaraan atau rawan kemacetan.
Dari alat pengukur suhu udara itu menunjukkan Kota Malang semakin panas. Terutama di titik rawan macet seperti di Jl A Yani dan Jl Soekarno-Hatta, serta Jl Letjen S Parman.
Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Aminuddin manambahkan, panas-nya udara di Malang juga disebabkan posisi matahari, yang hingga kini berada pada posisi Matahari tegak lurus dengan Bumi. Kondisi ini akan berakhir sampai posisi Matahari bergeser ke belahan Bumi utara.
Aminuddin menilai wajar kalau hari ini suhu udara di Kota Malang mencapai 35 derajat celcius. Apalagi bulan ini hujannya belum datang, jadi udaranya bertambah panas. Selain itu, banyak tanaman yang mati khususnya rumput, semak, dan tanaman perdu, ini memicu terjadinya peningkatan panas bumi di Kota Malang. [mut]

Rate this article!
Tags: