Kota Malang Raih Juara Umum LKS SMK se-Jawa Timur

Dindik Jatim, Bhirawa
Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi Jatim berakhir dengan kemenangan Kota Malang sebagai juara umum. Keberhasilan ini sekaligus membuka pintu bagi para siswa SMK di Kota Malang untuk berangkat menuju LKS SMK tingkat nasional sekaligus World Skill Competition (WSC).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu Adi Prajitno mengatakan, delegasi Kota Malang menjadi juara juara 1 untuk delapan bidang keahlian yang dilombakan. Selain itu, untuk lima bidang keahlian mendapat juara kedua dan lima bidang keahlian juara ketiga. Koleksi medali kemenangan itu mengantar Kota Malang sebagai juara umum setelah tahun lalu diraih oleh Kabupaten Malang. “Terbanyak disumbang SMKN 2 Kota Malang dengan empat medali emas,” jelas Adi.
Perolehan empat emas itu dari lomba keperawatan, akomodasi perhotelan, tourist industry, dan jasa boga. Sedangkan emas lain didapat oleh SMKN 4 di lomba animasi. Sedang lomba Alfarmart Class dimenangkan SMK PGRI 3. Lomba web desain menempati posisi kedua dari SMK Telkom Kota Malang.
Sedangkan lomba refrigerator yang menempati posisi kedua diraih SMK PGRI 3. Mobile Robotic menempati posisi kedua oleh SMKN 8. Perolehan juara umum ini sesuai target awal. Kontingen Kota Malang mengikuti 43 lomba dari 51 lomba.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan, para pemenang LKS SMK Jatim tahun ini akan dipersiapkan secara khusus dalam menghadapi LKS nasional sekaligus menuju WSC mewakili Indonesia. “Tahun lalu kita sudah juara umum LKS SMK tingkat nasional dan tahun ini berada di posisi kedua setelah Jawa Tengah. Meski demikian, kontingen asal Jatim yang mewakili Indonesia paling mendominasi dalam WSC tahun ini,” ungkap Saiful.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu menegaskan, lulusan SMK yang telah berhasil menjadi juara di tingkat Jatim akan dipersiapkan khusus melalui pendampingan dan pelatihan. Pada LKS SMK tingkat provinsi ini, tercata 51 bidang keahlian yang dilombakan dengan jumlah peserta sebanyak 1.142 siswa di bawah bimbingan 1.050 guru pendamping. Mereka diuji baik secara teori maupun implementasinya dalam bentuk karya nyata.
Di samping mengejar prestasi, LKS SMK diakui Saiful merupakan cara pemerintah untuk mempromosikan berbagai bidang keahlian pendidikan vokasi kepada industri. Itu cukup beralasan lantaran mereka yang nantinya akan menjadi user bagi lulusan SMK. “Itu sebabnya, dalam penjurian di LKS ini kita melibatkan para pakar dari perguruan tinggi sekaligus praktisi dari dunia usaha dan industri,” pungkas Saiful. [tam]

Tags: