Kota Mojokerto Bakal Jadi Kota Pariwisata Kuliner dan Kampung UMKM

Kota Mojokerto. Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang berusaha keras dan berjanji dalam waktu tidak lama lagi Kota Mojokerto bakal menjadi Kota tempat tujuan Pariwisata baik wisata kuliner mapun wisata Kampung UMKM. Nampaknya sebuah mimpi yang bakal menjadi kenyataan adanya.

Hal ini ditunjang tidak hanya 6000 masyarakat Kota Mojokerto yang kini telah dilatih berbagai ketrampilan dan diberikan permodalan yang cukup agar bisa hidup mandiri di tengah pandemi Covid-19. Namun warga Kota Mojokerto yang rata -rata hidup berdempetan rumah , karena padatnya penduduk yang ada.

Ternyata mempunyai jiwa yang kuat, ulet untuk hidup mandiri dengan berusaha sebagai wirausaha. Sehingga sejak puluhan tahun yang lalu Kota Mojokerto dikenal sebagai centra industri yang pasarnya tidak hanya menguasai Jatim. Namun hingga ke kota kota besar di Indonesia. Bahkan sampai ke luar negeri. Seperti produk sepatu/sandal dan tas. Dari kelurahan Miji. Mendtikan. Surodinawan. Kerajinan kapal phinisi. Mentikan dan Sidomulyo. Makanan ringan Onde -Onde. Dari Purwotengah Dll.

Untuk itu di tengah Pandemi Covid-19 telah melanda seluruh pelosok negeri termaduk Kota Mojokerto sejak satu tahun terakhir. Perekonomian mengalami kehancuran hingga banyaknya masyarakat yang di rumahkan.

Selanjutnya Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berupaya keras membangkitkan pelaku usaha agar tetap bertahan sekaligus menciptakan wirausaha baru melalui pemberdayaan masyarakat yang dikemas dalam berbagai pelatihan dan inkubasi wirausaha.

Adalah sebuah usaha yang tidak bertepuk sebelah tangan. Seperti dikatakan Walikota yang sering disapa Ning Ita. Kamis 8/4/21. Jika untuk tahun ini, Pemerintah Kota Mojokerto menyasar 350 orang maupun Industri Kecil Menengah (IKM). Serta, 6.000 peserta di 300 IKM untuk mendapatkan pelatihan. Hal ini, merupakan langkah-langkah strategis demi membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Utamanya dengan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal agar dapat naik kelas sehingga mampu bersaing dengan produk-produk unggulan dari daerah lain.

Sejak tahun “Tahun 2020 hingga 2021, pemerintah daerah telah menjalankan program inkubasi wirausaha dalam bentuk pendampingan dan pemberian modal usaha melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021 secara berkelanjutan. Adapun bukti konkret hasil dari pendampingan UMKM tersebut adalah masuknya produk-produk UMKM lokal di pasar modern. Baik pada bidang kuliner, craft maupun suvenir,” jelas wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini

Lebih lanjut Wali kota menambahkan, pemberdayaan melalui pelatihan dan inkubasi yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto di antara seperti, pelatihan meningkatkan keterampilan IKM jajanan tradisional, pelatihan leather craft, pelatihan teknik ECO print, pelatihan kerajinan Shibori, peningkatan ketrampilan bordir, pelatihan pembuatan anyaman bambu, pelatihan pembuatan suvenir cor kuningan, pembuatan suvenir berbahan fiber, business matching IKM Alas Kaki, pelatihan pendampingan inkubasi wirausaha dan masih banyak lainnya.

Ke depan, hasil dari pemberdayaan melalui pelatihan dan inkubasi bagi masyarakat tidak hanya mampu menembus pasar modern saja. Melainkan juga dapat melahirkan kampung-kampung UMKM mandiri yang memiliki ciri khas produk lokal masing-masing sehingga dapat menarik wisatawan luar. Misalnya saja, kampung UMKM Batik Majapahit, kampung UMKM Alas Sepatu, kampung UMKM Alas Sandal, kampung UMKM Onde-onde, kampung UMKM Hidroponik, kampung UMKM suvenir berbahan fiber, kampung UMKM suvenir cor dari kuningan dan maaih banyak lainnya.

“Karena sebentar lagi Kota Mojokerto akan menjadi Kota Pariwisata, maka kami ingin partisipasi dari masyarakat untuk ikut andil dalam pembangunan kota ini melalui produk-produk lokal UMKM. Nah, melalui produk-produk UMKM tersebut kami ingin kategorikan masing-masing. [min]

Tags: