Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai penandatanganan MoU. [kariyadi/bhirawa]
Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto terus mencari terobosan untuk mengembangkan daerahnya yang relatif minim sumber daya alam. Upaya terbaru yang dilakukan yakni melakukan kerjasama pengelolahan daerah dengan Pemkot Bandung.
”Bentuk kongkrit kerjasama ditandai dengan penandatangan MoU antara Bapak Wali Kota Mojokerto dengan Wali Kota Bandung yang dilakukan di Balai Kota Blitar, Rabu malam,” terang Heryana Dodik Murtono, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto dihubungi dari Blitar, Kamis (9/3) kemarin.
Ruang lingkup kerjasama yang dilakukan diantaranya menyangkut pengelolahan smart city dan good governent, pariwisata, ekonomi kreatif, pendidikan dan industri kecil dan UMKM. ”Setelah dilakukan penandatanganan antar wali kota, dilanjutkan dengan pertemuan tehnis antar pimpinan OPD (organisasi pemerintah daerah, red),” tambah pejabat alumnus STPDN ini.
Dalam kegiatan di Kota Blitar itu pimpinan OPD yang turut mendampingi Wali Kota Mojokerto diantaranya Kepala Bappeko, Disperindag,Disporabudpar, Diskopnakertrans, Diskominfo, Bagian hukum serta Bagian perekonomian. ”Antar kepala OPD inilah kemarin yang membahas secara detail pola kerjasama dengan Pemkot Bandung,” tambah Dodik.
Sementara itu, Wali kota Mojokerto, Mas’uf Yunus berharap, kerjasama dengan Pemkot Bandung itu mampu mengefektifkan manfaat APBD Kota Mojokerto untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tujuan besarnya adalah kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto, segala upaya yang saya lakukan ini semuanya demi masyarakat Kota Mojokerto.
Dalam penandatangan MoU dengan Kota Bandung itu, selain Kota Mojokerto juga ada Kota Probolinggo, Kota Blitar, Kota Kediri, Koya Tanjung Bala ( Sumut), Kab Kediri, Malang dan Buleleng. [kar]
