Kota Probolinggo Raih East Java And Tourism Award

Wawali Subri terima penghargaan bidang pariwisata dari gubernur Jatim Khofifah.[wiwit agus pribadi/bhirwa]

Kota Probolinggo, Bhirawa

Lagi-lagi dipersembahkan Pemerintah Kota Probolinggo kepada masyarakatnya. Setelah berhasil masuk Top 25 Kovablik, kali ini Kota Probolinggo berhasil meraih penghargaan dalam bidang pariwisata. Pada jumat malam kemarin 6/12) dalam acara East Java Tourism Award 2019 yang di helat oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Acara yang berlangsung di Hotel Harris and Convention Gubeng Surabaya ini di buka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Kota Probolinggo meraih penghargaan kategori Kabupaten/Kota yang berkomitmen dalam bidang pariwisata bersama dengan empat kabupaten lainnya yaitu, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lamomgan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur dan di terima oleh Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri.

Wawali Subri, Minggu 8/12 mengaku sangat bersyukur karena lagi-lagi Kota Probolinggo mendapatkan penghargaan, kali ini di bidang pariwisata. Menurut Subri, sektor pariwisata adalah salah satu penggerak sektor ekonomi yang lain.

“Jadi bila suatu daerah itu sektor wisatanya tumbuh dengan baik insyaallah sektor ekonomi yang lain akan mengikuti, sedangkan di Kota Probolinggo sendiri saat ini sedang mengembangkan Wisata Budaya Sapi Brujul yang beberapa waktu lalu telah di tetapkan menjadi wisata budaya tak benda Kota Probolinggo oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk itu diperlukan sinergitas dari seluruh pihak untuk mendukung Sapi Brujul ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kota Probolinggo. Pembenahan infrasturktur juga sangat dibutuhkan untuk melengkapi sarana dan prasarananya, dan satu hal lagi yang paling penting adalah promosi, katanya.

Karena tanpa promosi, mustahil wisata Sapi Brujul ini akan dikenal oleh wisatawan asing maupun lokal. Saya berharap wisata di Kota Probolinggo tumbuh secara merata agar ekonomi di Kota Probolinggo juga dapat tumbuh secara baik, cepat dan merata,” ujar Wawali Subri.

Lebih lanjut Wawali Subri menuturkan, pemerintah Kota Probolinggo, berencana membangun wisata baru di kawasan pesisir Mayangan. Pembangunan ini dilakukan melalui anggaran APBN yang akan digarap selama tiga tahun pada 2019-2021.

Adanya masjid apung yang menjorok ke laut meniru Pantai Losari di Makassar dan seperti di Mekah. Juga ada tempat kios kuliner untuk meningkatkan ekonomi warga dan fasilitas umum lainnya, ujarnya.

Sejumlah area di Mayangan akan disulap menjadi tempat wisata yang apik di antaranya masjid apung, air mancur, ruang terbuka hijau (RTH), lapangan futsal, kios kuliner, taman tematik, hingga tempat pembuangan sampah sementara. Total dana yang disiapkan untuk mega proyek penanganan kawasan kumuh tersebut sebesar Rp 30 miliar.

Visi penanganan dan pengembangan kawasan di Kecamatan Mayangan antara lain penanganan permukiman kumuh nelayan, pengembangan RTH dan fasilitas umum (fasum), pengembangan RT, dan pengembangan kawasan wisata mangrove. “Saya berharap rencana pembangunan bisa berjalan dengan baik dan mewaspadai adanya informasi dari pihak luar yang tidak benar sehingga diperlukan pemahaman masyarakat karena rencana itu memerlukan perluasan area,” tuturnya.

Menurutnya ada relokasi untuk sejumlah permukiman warga di Sukabumi dan Mayangan yang terdampak. Di antaranya seperti di beberapa rumah di pinggiran Jalan Ikan Tongkol dan Ikan Belanak yang akan kena perluasan dari bibir jalan hingga sepanjang 25 meter ke dalam.

“Program pembangunan wisata akan digarap selama tiga tahun, mulai tahun 2019 hingga 2021 dan pembayaran ganti rugi akan diserahkan pada akhir 2019 dengan dana dari APBN,” tandasnya. Pembangunan itu demi Kecamatan Mayangan lebih baik lagi dengan menghadirkan destinasi wisata yang baru yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat.

Sosialisasi peningkatan kawasan kumuh sudah dilakukan sejak 20 September 2018 lalu. “Kami sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Pemerintah pusat menjanjikan dana Rp30 miliar dan kami akan menjalankan sesuai aturan yang ada,” paparnya.

Apprasial yang akan menilai dan menghitung barang atau daerah yang berdampak. Dengan demikian proses ganti rugi nantinya akan disalurkan lewat rekening dan transfer dana dari pemerintah pusat ke masyarakat melewati rekening.

Wisata lain yang saat ini menjadi tujuan wisatawan yang berkunjung ke Probolinggo, termasuk wisatawan mancanegara yakni, Musium Probolinggo, dengan peninggalan kunonya sehingga banyak dikunjungi wisatawan mancanegara pula. Patung Kuda Cipta Wilaha di area BJBR juga menjadi maknit untuk tujuan wisata.

Taman Wisata Tsudy Lingkungan TWSL), yang dikenal dengan kebun binatang mini terus kami tingkatkan, dengan harapan dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi, khususnya pada hari libur. Berbagai satwa akan terus ditambah untuk menghiasi tempat tersebut termasuk dua harimau benggala, tambahnya.(Wap)

Wawali Subri terim

 

Tags: