Kota Probolinggo Rencana Bentuk Dua BUMD Baru

Pelabuhan Tanjung Tembaga kota Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

DED Pasar Agro Disusun Tahun Depan
Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo berencana membentuk dua badan usaha milik daerah (BUMD). Dua BUMD itu adalah terkait pengelolaan pasar dan pelabuhan. Rencana itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Probolinggo Rey Suwigtyo, Senin (9/11).

Dua BUMD ini dinilai penting, pasalnya bisa menjadi penunjang pengelolaan pelabuhan dan pasar di Kota Probolinggo. Tyo, sapaan Kepala Bappeda Litbang, menyebutkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk pelaksanaannya.

“Untuk BUMD Pelabuhan ini rencananya akan ada MoU dengan Pemprov Jatim. Nantinya mana tugas BUMD Provinsi dan BUMD dari Kota Probolinggo. Tapi seperti apa tugas-tugasnya, masih akan dibahas lagi,” ujarnya.

BUMD Pasar akan berbentuk Perumda, sedangkan untuk pelabuhan akan berbentuk PT. Hal ini dikarenakan pengelolaannya (BUMD Pelabuhan, red) bukan dari PNS, melainkan dari orang-orang profesional. “Seperti saat ini PDAM itu kan tidak diisi oleh PNS, tapi orang-orang profesional. Diharapkan, dengan dikelola sebagai BUMD, maka bisa bekerja dengan sistem swasta. Memangkas birokrasi juga,” tegasnya.

Hal yang sama juga untuk BUMD Pasar. Nantinya, semua pasar di Kota Probolinggo akan dikelola oleh BUMD pasar. Sedangkan saat ini masih dikelola di bawah UPT Pasar. “Semua pasar. Termasuk pasar agro yang akan dikembangkan juga akan dikelola BUMD Pasar,” imbuhnya.

Tyo menambahkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan program tersebut bisa direalisasikan. “Tahun 2021 masih akan dilakukan pembahasan dengan Pemprov Jatim tentang BUMD ini. Jika dibentuk BUMD, jelas modal dari Pemkot Probolinggo dalam bentuk penyertaan modal. Sehingga perlu ada Perda untuk pembentukan BUMD ini,” tuturnya.

Pemerintah Kota Probolinggo berencana membentuk 2 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru di Kota Probolinggo. BUMD ini antara lain BUMD Pelabuhan serta BUMD Pasar. Dua BUMD ini dinilai penting, karena akan menjadi penunjang pengelolaan pelabuhan dan pasar. “Untuk BUMD Pelabuhan ini rencananya akan ada MoU dengan Pemprov Jatim. Nantinya mana tugas BUMD Provinsi dan BUMD dari Kota Probolinggo. Tapi seperti apa tugas-tugasnya, masih akan dibahas lagi,” ujar Tyo.

Sebagai BUMD, badan usaha ini akan berbentuk Perumda untuk BUMD Pasar. Sedangkan PT untuk BUMD Pelabuhan, pengelolaannya bukan dari PNS. Melainkan dari orang-orang profesional. “Seperti saat ini PDAM itu kan tidak diisi oleh PNS, tapi orang-orang profesional. Diharapkan, dengan dikelola sebagai BUMD, maka bisa bekerja dengan sistem swasta. Memangkas birokrasi juga,” terangnya.

Hal yang sama juga untuk BUMD Pasar. Nantinya semua pasar di Kota Probolinggo akan dikelola oleh BUMD pasar. Sedangkan saat ini masih dikelola di bawah UPT Pasar. “Semua pasar, termasuk pasar agro yang akan dikembangkan, juga akan dikelola BUMD Pasar,” lanjutnya.

Rencana Pembangunan Pasar Agro semakin dipercepat oleh Pemkot Probolinggo. Tahun depan pemkot merencanakan penyusunan Detail Engineering Design (DED) untuk pasar tersebut. “Rencananya tahun 2021 untuk penyusunan DED. Pasar agro ini telah masuk dalam perpres tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru serta kawasan selingkar Wilis dan Selatan, “tandas Rey Suwigtyo.

Keberadaan pasar agro ini cukup penting bagi pengembangan wilayah selatan Kota Probolinggo. Nantinya pasar ini akan menempatkan komoditas pertanian dari daerah di wilayah selatan seperti Lumajang, Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo. “Di pasar agro ini akan ditampung sebelum didistribusikan melalui pelabuhan Probolinggo. Jadi, keberadaan pasar ini sangat berkaitan sebagai penunjang Pelabuhan Probolinggo,” terangnya.

Jika DED sudah dipastikan akan disusun tahun 2021, untuk proses pembangunan diperkirakan masih membutuhkan waktu. Ini karena harus mengajukan anggaran ke Kementerian Koperasi dan UKM. “Untuk mengajukan anggaran itu selain harus terpenuhi, resolusi lahan dan status lahan yang akan dibangun harus milik pemerintah. Selain itu, juga harus ada kajian tentang perencanaan pembangunan. Tapi kami optimistis bahwa pengajuan ini bisa disetujui oleh Kemenkop dan UKM, “papar Tyo.

Optimisme ini muncul melihat dari situasi di Kota Probolinggo yang didukung oleh 3 pelabuhan serta akses jalan tol. “Untuk lahan aset juga sudah ada di Kelurahan Jrebeng Kidul, dekat dengan pasar ternak,” terangnya.

Rencana pembangunan pasar agro ini telah cukup lama. Bahkan kajian telah dilakukan sejak tahun 2014. Rencana pembangunan pasar agro ini sempat menjadi polemik di kalangan pedagang Pasar Wonoasih. Hal ini karena ada rencana untuk memindahkan Pasar Wonoasih yang posisinya tepat di tepi Jalan Lingkar Selatan.[wap]

Tags: