Kota Probolinggo Tetap Berlakukan Pembatasan

Kota Probolinggo, Bhirawa
Derasnya dukungan vaksinasi untuk kalangan jurnalis di tahap kedua juga terjadi di Kota Probolinggo. Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengaku mendukung apa yang telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu.

Seperti diberitakan, Gubernur Khofifah mengusulkan jurnalis menjadi salah satu sasaran prioritas vakinasi tahap kedua. Sebab, jurnalis dinilai memiliki risiko tinggi tertular dalam menjalankan tugasnya.

Di tahap pertama, vaksinasi di Jawa Timur menempatkan tenaga kesehatan sebagai prioritas. Di tahap kedua untuk sektor pelayanan publik, termasuk wartawan, mengingat beratnya risiko meliput kegiatan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Wali Kota Habib Hadi, Selasa (9/2) menyampaikan dukungannya terkait rencana usulan Gubernur Khofifah tersebut. “Tentunya, (vaksin untuk jurnalis) itu harus karena rekan-rekan media ini tugasnya juga berat. Mereka mencari berita dengan turun ke lapangan, bertemu dengan banyak orang dan tentunya risiko terpapar sangat besar. Sehingga akan kami upayakan masuk ke tahap kedua,” ujar Habib Hadi.

Untuk itu, ia meminta kepada Dinas Kesehatan P2KB segera melakukan pendataan kemudian mengusulkan para jurnalis yang bertugas dan beridentitas Kota Probolinggo.

“Ya, akan kami persiapkan dulu sambil menunggu petunjuk dari pusat seperti apa. Yang jelas, kami mendukung rekan-rekan ini bisa masuk di tahap kedua,” imbuh wali kota yang memang dekat dengan media ini.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr NH Hidayati mengatakan, vaksinasi tahap kedua masih belum diketahui kapan pelaksanaannya.

“Namun kami akan melakukan pendataan bekerjasama dengan Dinas Kominfo terkait data jurnalis. Sekarang kami siapkan dulu pendataannya,” ujar dr Ida, sapaannya.

Sekda Kota Probolinggo drg. Ninik Ira Wibawati menjelaskan, meskipun Kota Probolinggo tidak masuk dalam wilayah prioritas PPKM Berskala Mikro, namun Pemerintah Kota Probolinggo masih tetap harus melaksanakan tanggung jawab sebagai bentuk kewaspadaan, termasuk kepadanalis yang meliput didaerahnya.

“Kota Probolinggo memang tidak termasuk karena di tingkat RT kita masuk zona kuning, kita bukan zona merah atau oranye, tetapi kita tetap harus waspada, karena 4 indikator di diktum 10 Inmendagri nomor 3 tahun 2021, kita masih memenuhi salah satu unsur pemberlakuan,” paparnya.

Untuk menindaklanjuti arahan Gubernur Jatim, Pemkot akan menggelar rapat dengan Polres Probolinggo Kota dan Kodim 0820. “Intinya, kita tidak boleh terlena (meski tidak masuk wilayah PPKM Berskala Mikro),” tutur Sekda Ninik.

Kepatuhan warga Kota Probolinggo terhadap protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, masih perlu terus dikawal. Masih ditemukan banyak warga di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan yang tidak mematuhinya. Salah satunya tidak memakai masker.

Guna memutus penyebaran Covid-19, sejumlah petugas melakukan operasi yustisi di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan. Operasi yang dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 dari TNI, Polri, dan Satpol PP.

Hasilnya, ditemukan masih banyak warga yang tidak memakai masker. Namun mereka hanya diimbau untuk menggunakannya, ungkap Ninik.

Pelda Joni, salah satu angota TNI yang tergabung dalam Satgas mengatakan, meski mayoritas warga mulai beradaptasi dengan menggunakan masker, namun masih ada yang tidak bermasker. Ada juga yang memakai masker yang tidak memenuhi standar.

“Ada yang maskernya bukan terbuat dari kain, sehingga kami beri mereka masker,” ujarnya. Ia mengatakan, pihaknya terus berusaha mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan penangan Covid-19.

Salah satunya dengan memakai masker dan menjaga jarak. Joni memastikan, operasi yustisi akan terus dilakukan. Apalagi, jumlah kasus korona di Kota Probolinggo belum mereda.

“Kami berharap masyarakat tetap pakai masker. Mengingat saat ini pandemi masih berlangsung,” ujarnya. Diketahui, jumlah pasien positif korona di Kota Probolinggo terus bermunculan. Sampai kemarin, tercatat ada 2.042 pasien terkonfirmasi positif. Di antaranya, 134 orang masih menjalani perawatan; 1.770 orang sudah sembuh; dan 138 pasien meninggal dunia, tambahnya. [wap]

Tags: