Kota Surabaya Kelebihan Dokter Gigi

22-gigiSurabaya, Bhirawa
Mengumpulnya tenaga dokter gigi di Surabaya membuat kota Pahlawan kebanjiran dokter gigi. Dari data Badan Pusat Statistik tahun 2010Jatim memiliki 4.004 dokter gigi sedangkan Surabaya memiliki 578.
”Ada sekitar 14,4 persen dokter gigi di Jatim berdomisili di Surabaya. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,110,187 , maka kota Surabaya memiliki rasio perbandingan dokter gigi dan pasien sebesar 1 dokter melayani 5.363 orang,” Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah (FKG UHT) Surabaya, Dian Mulawarmanti.
Dian mengaku, mengacu pada indikator Indonesia Sehat 2010, setiap dokter gigi diharapkan dapat melayani sekitar 10.000 pasien dengan demikian Jatim telah memiliki cukup dokter gigi.
Menurutnya, dari 28,6 persen masyarakat JatimĀ  memiliki masalah gigi dan mulut, baru 30% saja yang menerima pelayanan.Dari ndeks kerusakan gigi masyarakat Jatim tinggi, mencapai 5,5% melebihi indeks kerusakan gigi skala nasional sebesar 4,6 persen. Khusus untuk anak, dari total 554.917 anak yang memiliki permasalahan gigi dan mulut sudah 71% menerima layanan pemeriksaan dan pengananan gigi. Ini sebagaimana data Dinas Kesehatan 2013.
“Masyarakat perlu berperilaku menggosok gigi dengan benar baik dari sisi waktu, yakni setelah sarapan dan malam menjelang tidur. Selama ini masyarakat menggosok gigi begitu bangun tidur dan saat mando sore,” terangnya.
Kedepan pihaknya meminta agar masyarakat Jatim sadar akan kesehatan giginya, bagaimanapun kesehatan gigi akan berpengaruh langsung terhadap kinerja seseorang. ”Saya yakin jika seseorang pekerja keras akantetapi terkena masalah gigi maka akan menganggu produktivitas,” tambahnya.
Sementara itu menurut data dari Dinkes Jatim tahu 2013 Jatim kekurangan tenaga dokter gigi sebanyak 2.205orang.
“Idealnya jumlah tenaga dokter gigi di Jatim sebanyak 4.244 orang, akantetapi realiasinya masih 2.039 orang,” kata Kepala Dinkes Jatim dr Harsono.
Harsono mengatakan, seharusnya rasio antara dokter gigi dengan jumlah penduduk di Jatim adalah 11 tenaga dokter gigi melayani 100.000 orang. Jauhnya angka ideal ini mengakibatkan pelayanan di beberapa rumah sakit milik pemerintah yang tersebar di Jatim kurang maksimal. “Jika kekurangan tenaga dokter gigi maka pasien yang berobat tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Harsono mengungkapkan, kekurangan tenaga dokter dikarenakan minimnya penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) merekurut tenaga dokter gigi baru. Jika dilihat antara kuota penerimaan CPNS dengan kebutuhan di lapangan sangat jauh perbedaannya. “Kebanyakan penerimaan CPNS dokter gigi tidak lebih dari 100 orang, hal ini wajar meninggingat anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk membanyar gaji CPNS tenaga dokter gigi sangat terbatas,” jelasnya. [dna]

Keterangan Foto : Dokter gigi memberikan pelayanan kepada pasien.

Rate this article!
Tags: