KPK Awasi Pengadaan Seragam Batik TA 2020 Kabupaten Nganjuk

Launching batik khas Nganjuk dilakukan di Pendopo Kabupaten Nganjuk sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan industri batik.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Pengadaan kain batik untuk aparatur sipil negara dan siswa di Kabupaten Nganjuk tahun anggaran akan diawasi langsung Bupati Novi Rahman Hidayat bekerja sama dengan pihak Kejaksaan serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagaimana diketahui pengadaan seragam batik tahun 2016 berujung pada tindak pidana korupsi.
Langkah strategis yang diambil Bupati Novi Rahman ini sebagai upaya untuk mengembangkan kerajinan batik khas Kabupaten Nganjuk yang hingga saat ini mati suri. Setidaknya ada 15 pengrajin batik dan jumlahnya akan terus ditambah guna memenuhi kebutuhan kain batik di lingkup Pemkab Nganjuk.
“Ini komitmen kami untuk membangun ekonomi mandiri. Karena itu jika dilakukan pengadaan kain batik maka pengawasan harus ketat,” tegas Novi Rahman Hidayat atau akrab dipanggil Mas Novi.
Terkait dengan kasus pengadaan periode sebelumnya, Mas Novi memilih tidak berkomentar. Tetapi saat dirinya menjabat sebagai Bupati Nganjuk saat ini, Mas Novi memberikan jaminan tidak akan terulang kasus korupsi pengadaan kain batik.
“Saya mengistilahkan sistem pengawasan zoom in dan zoom out, agar tidak terjadi lagi korupsi pengadaan kain batik,” ujar Mas Novi saat ditanya Bhirawa.
Untuk mencukupi kebutuhan akan seragam batik, Mas Novi mengaku secara bertahap telah dilakukan pembinaan terhadap para pengrajin. Organisasi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perdagangan, telah lakukan pembinaan langsung kepada pelaku batik.
Kemudian mengontrol kualitas batik, sebelum dipasarkan akan dibantu oleh tenaga profesional, sehingga akan mendapat pengakuan dari pasar atau konsumen. “kami telah melakukan studi banding ke daerah sentra batik dan alhamdulillah arah pembangunan kabupaten Nganjuk saat ini mendorong industri batik untuk tumbuh dan berkembang,” tandas Mas Novi.
Kegiatan riil agar industri batik khas Nganjuk dapat tumbuh dan berkembang dengan cara membuat kebijakan bupati akan memberikan intruksi mewajibkan semua anak sekolah, swasta, ASN mengenakan seragam batik khas Nganjuk pada hari-hari tertentu.
” Untuk menyiapkan kearah industrim batik yang maju dan diakui secara nasional dan internasional, Pemkab Nganjuk telah bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan fashion untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Sehingga mampu mencetak tenaga kerja muda dalam pelatihan membatik,” pungkas Mas Novi disela-sela launching batik khas Kabupaten Nganjuk.(ris)

Tags: