KPK Berikan Pendidikan Anti Korupsi ke Bunda PAUD

KPK Berikan Pendidikan Anti Korupsi ke Bunda PAUDSurabaya, Bhirawa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai merambah wilayah pendidikan untuk memberikan pendidikan anti korupsi. Senin (28/3) kemarin, KPK bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar seminar bertajuk Guru Anti Korupsi, Penggerak Perubahan.
Menurut Humas KPK, Yuyuk Andriati Iskak kepada wartawan mengatakan bahwa seminar ini sasarannya 1.000 guru PAUD di Surabaya.
”Seminar ini dihadiri Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan merupakan bagian dari tindak lanjut dari kegiatan gerakan Saya, Perempuan Anti Korupsi’ (SPAK),” jelasnya.
Menurut Yuyuk, dalam seminar tersebut, para guru juga dibekali pengetahuan oleh pakar hukum pidana, Gandjar Laksamana Bonaprapta. Berupa seputar delik-delik korupsi dan beragam modusnya serta konsekuensinya.
KPK berharap melalui seminar para peserta bisa menghindari korupsi serta mendorong perubahan dengan mengoptimalkan perannya sebagai guru dan orangtua dirumah masing-masing.
”Sebagai guru, ia menginspirasi para murid, wali murid dan sesama guru lainnya. Di rumah, ia mendidik anak-anak dan memberi pengaruh positif bagi keluarga nya,” katanya.
Ia menambahkan itu sebabnya gerakan SPAK menyasar kaum perempuan yang dipandang memiliki peran strategis dirumah dan masyarakat.
Kesadaran itu, katanya tak hanya melalui kegiatan seminar dan sosialisasi, melainkan juga bisa dilakukan dengan hal sederhana. Terlebih dengan Cara yang menyenangkan, tetap mengedepankan pesan moral dengan mudah sehingga tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter mulia dan berintegritas.
”Nilai-nilai ini jika diajarkan sejak dini, kami yakini akan memberi manfaat hingga mereka tumbuh besar,” tambahnya. Pada seminar ini, para guru PAUD diajarkan permainan anti Korupsi.
Permainan ini berisikan 9 nilai antikorupsi, diantaranya kejujuran, kepedulian,kemandirian, keadilan, tanggung jawab, kerjasama, sederhana, keberanian dan kedisiplinan.
Permainan terdiri dari papan permainan, kartu Putih berisi situasi dan kartu merah berisi pernyataan untuk hukuman. Masing-masing bagian terdiri dari 9 kotak bergambar yang bertuliskan nilai-nilai anti korupsi.
Dengan permainan yang berbasis pembiasaan pada situasi antikorupsi, KPK berharap nilai-nilai tersebut mudah dicerna, dipahami dan ditiru. ”Mungkin manfaatnya tidak segera dirasakan terapi KPK yakin permainan ini akan memberikan pengaruh positif pada pribadi anak-anak di masa depan,” pungkasnya. [dre]

Tags: