Penjabat sementara Bupati Jombang, Setiajit SH MM.
Jombang, Bhirawa
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kabarkan mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang, Kamis (17/05).
Terkait adanya kabar tersebut, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jombang, Setiajit SH MM membenarkan hal itu. Setiajit mengatakan, kedatangan KPK kali ini untuk mencari data dan memintai keterangan.
“KPK itu memang masih di sini (Jombang), mereka itu kan mencari data, jadi ya lumrah, (KPK) masih di Jombang. Jadi masih minta keterangan, gitu, ya lumrah. ‘Nggak’ ada masalah,” jawab Setiajit saat di konfirmasi.
Lebih lanjut Setiajit menjawab, hanya ada satu dinas yang di datangi KPK kali ini. Setiajit kembali mengatakan, KPK hanya memintai keterangan.
“PUPR saja, dan itu hanya minta keterangan saja. Untuk mencocokkan apa yang disampaikan oleh tersangka, gitu kan, kemudian kepala dinasnya, benar atau tidak, kalau ‘ndak’ benar ya ‘ndak’ apa-apa,” lanjutnya.
Sekedar di ketahui sebelumnya, Nyono Suharli Wihandoko pada bulan Februari 2018 lalu terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK terkait dugaan suap jabatan di Dinas Kesehatan Jombang. Tak hanya Nyono, KPK juga akhirnya menetapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang, dr Inna Silestyowati sebagai tersangka pada kasus ini.
Meski begitu, menurut Setiajit, ia tidak mengetahui secara detail terkait kasus apa tentang kedatangan KPK ke Kantor Dinas PUPR Jombang.
“Ya ‘ndak’ tau secara detail, yang jelas KPK masih memerlukan keterangan,” jawabnya.
Di duga, KPK tengah melakukan pengembangan kasus dengan tersangka Bupati Jombang non aktif, Nyono Suharli Wihandoko.
“Ya tersangkanya Pak Nyono, pastilah, satu-satunya, mudah-mudahan hanya satu itu, yang lain ‘ndak’,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini di tulis, Kamis malam (17/05) sekitar pukul 22.39 WIB, Juru Bicara (Jubir) KPK yang coba di konfirmasi terkait hal ini lewat sambungan What’s App (WA) Telepon Seluler (Ponsel) nya oleh Bhirawa, masih belum memberikan jawaban.(rif)
