KPPU Kanwil lV Tetap Bekerja Meski Ada PSBB di Jatim

Dendy R Sutrisno Kepala KPPU Kanwil lV saat memberikan penjelasan melalui teleconference

(Pengusaha Tak Memanfaatkan Situasi)
Surabaya, Bhirawa
KPPU Kanwil lV menyatakan sangat mendukung jika ada PSBB di Jatim sebagaimana yang diajukan oleh gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa. Bahkan KPPU Kanwil lV yang wilayah kerjanya meliputi Jatim menyatakan tetap akan bekerja sesuai denhan tugas dan fungsinya. Untuk itu ia mengingatkan pada semua pihak terkait agar tidak memanfaatkan situasi yang ada dengan melakukan pelanggaran pelanggaran. Sebab tidak menutup kemungkinan pengusaha yang nakal akan memanfaatkan situasi yang ada untuk mengerukk keuntungan ptibadi meskipun iti merugikan orang lain.
Dendy R Sittisno Kepala KPPU Kanwil lV, melalui tele conference pada sejumlah wartawan, lebih jauh mengungkapkan, bahwa saat ini pihalnya sudah menyoroti beberapa hal terkait dengan Covid-19 ini seperti soal penyiapan Rapid test sementara ini ditengarai ada penyalahgunaan hal ini didasarkan atas informasi dari masyarakat yang mengeluhkan penawaran jasa rapid test Covid-19 secara paket yang dilakukan oleh beberapa rumah sakit sangat tinggi
Temuan sementara KPPU terkait harga paket yang ditawarkan rumah sakit bervariasi dari kisaran Rp500 ribu hingga bahkan Rp5,7 juta untuk satu kali pengujian. Tentunya nilai tersebut membatasi kemampuan
masyarakat untuk membeli layanan rapid test.
Guntur S. Saragih menjelaskan, “Kami mendapat banyak informasi bahwa
terdapat beberapa rumah sakit menawarkan layanan rapid test yang diikuti dengan penawaran satu paket layanan kesehatan lainnya saat seseorang ingin melakukan screening awal Covid-19. Ini cukup merugikan masyarakat yang hanya ingin melakukan rapid test atau pengecekan
cepat atas virus tersebut.”
Teleconference yang digelat Kanwil IV KPPU RI bersama Forum Jurnalis dengan Para Wartawan di Wilayah Kanwil IV KPPU Surabaya yang meliputi, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Bali, NTB, dan NTT. Adapun hal yang disampaikan dalam kegiatan tersebut adalah terkait pengawasan KPPU terhadap Paket Kesehatan terkait Covid-19 dan Update kegiatan KPPU lainnya. Forum Jurnalis ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, Komisioner KPPU Guntur Syahputra Saragih, Dendy R. Sutrisno selaku Kepala Kanwil IV, dan Abdul Hakim Pasaribu selaku Direktur Advokasi Persaingan dan Kemitraan.
“KPPU masih bertugas walaupun ditengah keterbatasan karena pandemic covid-19 ini, salah satu hal yang menjadi perhatian KPPU adalah terkait jasa atau produk lain yang dijadikan satu paket dengan rapid test”, ungkap Guntur. Terkait perkembangan penelitian ini KPPU dijadwalkan untuk meminta keterangan kepada beberapa ahli, Rumah Sakit, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait urgensi pemaketan produk atau jasa lainnya dengan rapid test.
Selain penelitian terkait pelayanan rapid test, KPPU juga sedang membuat kajian untuk memberikan saran kepada pemerintah terkait program kartu pra-kerja. “KPPU berharap akan ada kebijakan yang adil kepada seluruh pelaku usaha penyedia jasa pelatihan untuk dapat berpartisipasi menyediakan jasanya dalam program kartu pra-kerja pemerintah”, jelas Abdul Hakim.
Dalam Forum Jurnalis Ini, Kanwil IV KPPU Surabaya juga menyampaikan mengenai update kegiatan antara lain mengenai penelitian layanan GrabCar Airport di Bandara I Gusti Ngurah Ray, perkembangan laporan terkait pengadaan elektric bed di salah satu rumah sakit di Kota Batu, Jawa Timur, dan advokasi kepada pelaku usaha terkait rendahnya harga jual ayam hidup di kandang serta terkait mahalnya harga gula saat ini.
“Kanwil IV melaporkan bahwa saat ini harga jual ayam hidup di kandang berangsur membaik yang sebelumnya harga jualnya kisaran Rp 6.000,- menjadi kisaran Rp 12.000, selain itu Kanwil IV juga sedang mengawasi stock dan harga kebutuhan pokok menjelang ramadhan dan idul fitri” jelas Dendy.(ma)

Tags: