KPU – Dispendukcapil Diminta Benahi Data kependudukan

Cahyo Edi Purnomo, SPd SH MH (supriyanto/bhirawa)

Cahyo Edi Purnomo, SPd SH MH (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, bhirawa
Data kependudukan yang dibuat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) dengan KPU Kota Batu ternyata tidak sama. Hal ini terungkap saat hearing dengan DPRD Kota Batu beberapa waktu lalu.
“Masak data kependudukan dari dua institusi KPU dan Dispendukcapil tidak sama. Padahal kan sama-sama di Kota Batu,” keluh Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo Bhirawa, Senin (11/4) kemarin.
Karena tidak sama, maka DPRD meminta agar kedua institusi tersebut membenahi data kependudukannya, terutama terkait data penduduk potensial pemilih (DP4).
“Harus segera dibenahi sebelum tahapan Pilkada 2017 dimulai. Update data kependudukan itu kan pekerjaan rutin tahunan, masak keduanya tidak ada koordinasi,” tutur Cahyo. Lebih lanjut dikatakan, data kependudukan dan DP4 sangat penting dalam Pilkada karena itu menjadi acuan untuk sejumlah hal, seperti penentuan jumlah dukungan calon perseorangan, penentuan anggaran untuk logistik Pilkada dan jumlah TPS.
“Kalau sampai update data kependudukannya beda, terus data kependudukan KPU atau Dispenduk Capil yang akan kita pakai untuk membahas penentuan anggaran Pilkada. Dewan tentu perlu kepastian untuk penyusunan anggaran agar jangan sampai salah,” kata mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Batu tersebut.
Berdasarkan upata data kependudukan versi Dispenduk Capil per januari 2016, jumlah wajib KTP sebanyak 160.838 orang. Data inilah yang akan menjadi DP4 Kota Batu.
Sementara itu Sekretaris KPU Kota Batu Titok Wisabahadi mengatakan KPU dalam pengajuan anggaran Pilkada hanya membuat estimasi jumlah pemilih berdasarkan jumlah DPT dalam Pilpres 2014 lalu.
“Kami dalam menyusun anggaran menggunakan estimasi jumlah pemilih berdasarkan estimasi dari DPT pemilu terakhir. Estimasi kita waktu pengajuan anggaran menggunakan asumsi jumlah pemilih 160 ribu pemilih,” terang Titok. Karena masih perkiraan, sehingga Titok menilai wajar kalau data yang diajukan KPU berbeda dengan Dispenduk Capil.
“Data kependudukan itu memang terus dinamis, sehingga wajar terus berubah akibat perpindahan penduduk. Apalagi Kota Batu kan saat ini terus berkembang, sehingga banyak penduduk yang pindah ke kota Batu,” tandas Titok. [sup]

Tags: