KPU Kabupaten Nganjuk Distribusikan Logistik Pilkada untuk 2.079 TPS

Aktivitas distribusi logistik pemilu di gudang KPU Kabupaten Nganjuk menjelang pemungutan suara 27 Juni mendatang. (ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Ketepatan waktu, ketepatan sasaran dalam pendistribusian logistik menjadi amat penting dalam mendukung suskses penyelenggaraan pemilu. Dalam pelaksanaan pendistribusian logistik pemilu KPU Kabupaten Nganjuk akan menerapkan sistem aplikasi monitoring distribusi.
“Sisten aplikasi monitoring logistik ini dipergunakan dalam upaya untuk mendukung peningkatan kinerja KPU khususnya dalam distribusi logistik pemilu,” kata Ketua KPU Kabupaten Nganjuk M Agus Rahman Hakim di Nganjuk.
Dari gudang KPU di Jl. Gatot Subroto logistik pemilu mulai dari kotak suara, bilik suara serta beberapa kelengkapan lain di distribusikan seluruh sekretariat panitia pemilihan kecamatan (PPK). Untuk selanjutnya akan diterus ke 2.079 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 284 desa/kelurahan.
KPU Kabupaten Nganjuk, telah memastikan jumlah TPS di kabupaten ini pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, akan berkurang dari semula 2.267 TPS menjadi 2.079 TPS. Dari total keseluruhan logistik yang didistribusikan hari ini ada 4.158 kotak suara serta 4.158 bilik suara. “Untuk
TPS pada Pilkada 2018 ini memang kami efisienkan. Jadi, kalau sebelumnya 2.267 TPS, di Pilkada ini menjadi 2.079 TPS,” tegas Agus Rahman.
Selain itu KPU juga berharap partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pemilu nanti sangat penting untuk menentukan langkah perkembangan bangsa dan negara. “Saya meminta dan mengharap kepada semua masyaraakat yang telah memiliki hak pilih, jangan sampai kita tidak menggunakan hak pilih, kita semua harus menggunakan hak suara kita di Pilkada Nganjuk maupun pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2018,” jelas Agus Rahman.
Karena itu daalam setiap tahapan pemilu, KPU selalu melibatkan pihak-pihak yang dapat mendorong kelancaraan pelaksanaan pemilu. Tidak ketinggalan, dengan dilibatkannya tokoh masyarakat dan tokoh agama bukan tanpa alasan, para tokoh tersebut dianggap sebagai representasi dari masyarakat. Sehingga target yang diharapkan dalam penyampaian sosialisasi hingga tingkatan paling bawah dapat tercapai.
“Dengan kita menggandeng para tokoh masyarakat, agama dan tokoh lainya berguna untuk membuat keamanan di Pilkada nanti. Pasalnya tokoh masyarakat ini adalah orang-orang yang setiap harinya bersentuhan langsung dengan warga seperti di desa-desa dan pelosok pelosok daerah,” pungkas Agus Rahman.(ris)