KPU Kota Batu Intensif Blusukan ke SLB

KPU Kota Batu saat melakukan sosialisasi Pilwali Batu di SLB Eka Mandiri

KPU Kota Batu saat melakukan sosialisasi Pilwali Batu di SLB Eka Mandiri

(Selamatkan Suara Warga Disabilitas)
Kota Batu, Bhirawa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk perekaman E-KTP bagi penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan agar para penyandang cacat di Kota Batu bisa memberikan suaranya dalam Pilwali Batu pada Februari 2017.
Selasa (15/11), KPU Batu menggelar sosialisasi Pilwali di Sekolah Luar Biasa (SLB) Eka Mandiri Kota Batu
Rochani mengatakan bahwa syarat untuk bisa iut memilih adalah sudah melakukan perekaman E-KTP. Karena itulah ia akan berkordinasi dengan Dispendukcapil agar bisa jemput bola mendatangi SLB untuk melakukan perekaman E-KTP bagi siswa disabilitas.
“Dengan jemput bola mendatangi SLB tentu akan sangat membentu daripada siswa yang memiliki keterbatasan ini harus datang ke Kantor Dispendukcapil,” ujar Rochani, Selasa (15/11).
Dalam kunjungannya ke SLB Eka Mandiri kemarin, KPU Batu mendorong dan memotivasi para siswa disabilitas agar memiliki keberanian untuk menggunakan hak pilihnya. Memiliki keterbatasan fisik jangan dijadikan halangan untuk memilih.
“Mencoblos dan memilih itu menyenangkan, jadi jangan takut datang ke TPS,” ajak Rochani kepada para siswa disabilitas.
Anak-anak disabilitas didampingi orang tua dan guru pendamping mengikuti sosialisasi Pilwali dengan lesehan di atas terpal di halaman sekolah. Tidak sedikit yang aktif bertanya mapun menjawab pertanyaan dari Ketua KPU, Rochani.
Ketika ditanya kapan pelaksanaan Pilwali berlangsung? berapa Paslon yang maju?, serta siapa yang boleh memilih? Dengan sigap dan spontan siswa mengangkat tangan sembari menjawab dengan benar. Kemudian, perwakilan siswa melakukan simulasi. Mulai dari mendapatkan surat suara, mencoblos di bilik suara, melipat surat, memasukkan surat ke kotak suara hingga jari kelingking dibumbui tinta ungu, sebagai tanda bukti telah mencoblos. Sorak sorai dan tepuk tangan pecah saat siswa selesai mempratekkan dengan benar.
Diketahui, di SLB Eka Mandiri terdapat 90 orang siswa disabilitas. Dari jumlah tersebut terdapat 22 siswa yang sudah mencukupi syarat usia atau berhak menggunakan hak pilih.
Adapun di Kota Batu berdasarkan Daftar Pemilih Sementara (DPS), ada 92 pemilih dari kelompok disabilitas. Dan hanya Dengan mendatangi kantong-kantong disabilitas, diharapkan partisipasi dari kelompok ini tidak akan hilang.
“Penyandang disabilitas punya hak dan kesetaraan sama untuk menggunakan hak pilih. Mereka juga wajib mendapat perlakuan sama dan adil seperti warga normal lainnya,” tegas Rochani.
Bagi pemilih tunanetra, katanya, di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan disedikan template khusus. Pihaknya juga akan membentuk relawan demokrasi kelompok disabilitas. Pasalnya, mereka punya metodologi sendiri dalam penyampaian informasi, sehingga materinya tersampaikan secara baik.
Sementara, Kepala SLB Eka Mandiri, Endang Retno Titik Wulan mengungkapkan, dari 22 siswa tersebut baru sebagian telah mengurus E-KTP. Mereka terdiri dari siswa penyandang Tunagrahita, Tunarungu, Tunadaksa, dan Autis.
Saat ini, siswa-siswi tersebut belum terdaftar di DPS. Pihaknya telah menyerahkan nama-nama dan berkas siswa ke KPU, supaya dibantu mengurus E-KTP. Dan kehadiran penyelenggara Pilkada bisa mendorong semangat dan kebanggaan bagi para siswa karena mereka hak dan kesempatan yangsama untuk memilih seperti orang normal lainnya.
“Anak-anak bangga pastinya, karena mereka punya hak sama seperti warga normal lainnya,” ujar Endang. Bahkan, pihak sekolah dengan rutin mengimbau siswa dan orang tua supaya senantiasi berpartisipasi dalam pesta demokrasi, baik Pileg, Pilpres, Pilgub maupun Pilwali. [nas]

Tags: