KPU Kota Malang Optimistis Partisipasi Masyarakat Tinggi

Foto Ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang optimis mampu capai target angka partisipasi masyarakat dalam Pilkada tahun ini, hingga 75 persen.
“Target kami 75 persen partisipasi masyarakat. Dan kami sangat optimis mampu meraihnya,” ujar Komisioner KPU Kota malang Divisi Sosialisasi Ashari Husen pada wartawan, Senin 25/6 kemarin.
Keyakinan itu menurut Ashari didasari pada pola sosialisasi dari KPU yang ia nilai telah dilaksankan secara maksimal. Bahkam jelang hari pencoblosan pada 27 Juni mendatang, di mana KPU memilih melakukan sosialisasi sampai dengan 26 Juni 2018.
Lebih jauh dia menyampaikan jika kasus hukum yang menimpa dua pasangan Calon Walikota Malang tak banyak berdampak. Meskipun memang sempat menimbulkan rasa apatis dari masyarakat.
Namun setelah diberi pemahaman terkait memilih calon pemimpin tak hanya didasarkan pada figur atau ketokohan, melainkan pada semangat membangun Kota Malang lima tahun ke depan, ia percaya masyarakat akan menggunakan hak pilihnya pada 27 Juni mendatang.
“Kami harap masyarakat juya optimis. Karena ini bukan hanya sekedar mencoblos tapi juga memilih yang terbaik,” papar Ashari.
Meminjam pendapat para akademisi, Ashari menyampaikan jika partisipasi masyarakat menunjukkan elektabilitas dari setiap calon. Menurutnya, masing-masing calon yang telah ditetapkan juga memiliki tempat di hati masyarakat.
Sementara itu, untuk meningkatkan paritisipasi Pemilih pasien di Kota Malang berkesempatan ikut serta dalam pesta demokrasi 2018. Mereka yang sedang dirawat di rumah sakit akan dapat memilih calon kepala daerahnya melalui melalui fasilitas pencoblosan keliling yang dibuatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang.
Divisi Perencanaan dan Data KPU Kota Malang Deny Bachtiar menyampaikan jika Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) akan mendatangi langsung fasilitas kesehatan terdekat. Didampingi pengawas dan saksi, petugas akan membawa surat suara dan kotak suara.
“Ini fasilitas yang dibuat oleh KPU,” terangnya pada wartawan belum lama ini.
Untuk dapat menggunakan hak pilihnya, pasien ataupun keluarga yang sedang menjaga pasien diwajibkan membawa formulir pindah pilih atau formulir A5. Dengan begitu mereka dapat mengikuti proses pesta demokrasi tersebut.
Fasilitas keliling ini menueut Deny kembali dilakukan sebagaimana tahun sebelumnya lantaran untuk memfasilitasi masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya. KPU juga sudah bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Persatuan Rumah Sakit Indonesia Cabang Malang.
“Karena pasti masih banyak pasien yang ingin memggunakan hak pilihnya,” pungkas Deny.
Pada 27 Juni mendatang, Kota Malang akan melaksanakan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Malang periode 2018-2023. Selain itu juga pemilohan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2018-20223.
Sesuai dengan data di KPU, pasanganbnokor urut satu, Ya’qud Ananda Gudban, SS. MM, akan memilih di
TPS 19, di Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, sedangkan calon Wakil Wali Kotanya H.Wanedi, akan memilih di TPS 17 Karangbesuki Kecamatan Sukun.
Pasangan Nomor urut 2 H. Anton memilih di TPS 01 Kelurahan Tlogomas – Lowokwaru
sedangkan Syamsul Mahmud, memilih di TPS 30 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru.
Pasangan nomor 3 Drs. Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko, masing-masing akan memilih di TPS 2 Kelurahan Dinoyo – Lowokwaru dan TPS 39 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun. Hanya saja untuk Anton dan Yaqud Ananda Gudban belum ada kepastian apakah ada ijin dari KPK atau tidak sebab yang bersangkutan saat ini menjadi tahanan KPK. [mut]

Tags: