KPU Kota Probolinggo Sediakan Surat Suara Khusus Disabilitas

Sekretaris Tim Pemenangan MMC Dedik Riyawan (kiri) protes desain surat suara

Kota Probolinggo, Bhirawa
KPU Kota Probolinggo mengakomodir penyandang disabilitas untuk ikut serta dalam Pilwali Kota Probolinggo 2018. Salah satunya, dengan menyediakan surat suara khusus bagi disabilitas.
“Kami akomodir pemilih disabilitas. Salah satunya dengan menyiapkan surat suarakhusus bagi penyandang tunanetra,” ungkap ketua KPU KotaProbolinggo , Ahmad Hudri, Senin (7/5).
Surat suara khusus ini didesain berbeda dengan surat suara bagi warga umum maupunpenyandang disabilitas bukan tunanetra.
“Surat suaranya itu seperti huruf braile. Timbul,sehingga penyandang tunanetra bisa membaca melalui sentuhan pada surat suara,” ujarnya.
Sedangkan bagi penyandang disabilitas seperti tunadaksa dan tunawicara,menggunakan surat suara biasa. Lalu, bagi penyandang disabilitas yang memerlukanpendamping saat pencoblosan, bisa dibantu oleh pendamping.
“Tapi, untuk menjaga kerahasiaan, maka pendamping ini harus tercatat dalam formkhusus. Sehingga bisa diketahui siapa yang akan mendampingi,” lanjutnya.
Saat ini, KPU Kota Probolinggo telah mendata pemilih penyandang disabilitas.”Pendataan itu dilakukan ketika proses pencocokan dan penelitian (coklit) beberapa waktu lalu,”katanya.
Berdasakan data yang diperoleh KPU Kota Probolinggo, ada 716 penyandang disabilitasdi Kota Probolinggo. Dengan rincian, tunadaksa 353 orang, tunanetra 106 orang, tunarungu 133orang, tunagrahita 36 orang, dan disabilitas lainnya 88 orang, ungkapnya.
Protes
Sementara desain surat suara Pilkada kabupaten Probolinggo menuai protes dari salah satu pasangan calon. Tim Paslon MMC memprotes desain surat suara yang akan dicetak oleh KPU Kabupaten Probolinggo.
Ditemukan kesalahan dalam penulisan gelar dan kecerahan warna dalam surat suara.
Rencananya KPU Kabupaten Probolinggo akan mengadakan surat suara dengan ukurantinggi 23 cm dan lebar 18 cm. Di dalam ada kotak gambar pasangan calon berukuran tinggi 10,5cm dan lebar 8 cm.
Rincian dalam kotak gambar paslon itu, adalah untuk nomer urut tinggi 2 cm,foto paslon 6 cm, dan nama pasangan calon setinggi 2,5 cm.
Namun, desain surat suara itu diprotes oleh tim Paslon MMC, karena terdapat dua poinyang dianggap merugikan mereka. Pertama adalah penulisan gelar pendidikan yang diraih, yakniada kesalahan pencetakan gelar calon wakil bupati. Dimana seharusnya ‘H. MohammadMuzayyan, M.HI’, namun di desain tercetak ‘H Mohammad Muzayyan, M.SI’.
Selain kesalahan pencetakan gelar, adanya ketidaksamaan resolusi gambar paslon MMCdengan HATI. Dimana resolusi gambar MMC terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan wajahpasangan MMC terlihat lebih kemerah-merahan.
“Tentu hal ini merugikan paslon kami, karena itu kami meminta KPU untuk segeramerevisi desain itu sebelum masuk percetakan. Kami akan ikut mengawasi dalam pencetakansurat suara tersebut, untuk melihat proses pencetakan, kualitas kertas dan pengamanan suratsuara,” kata Sekretaris tim pemenangan MMC, Dedik Riyawan.
Terkait protes dari MMC itu, Sugeng Harianto selaku Komisioner KPU KabupatenProbolinggo, masukan tersebut akan direspon oleh pihaknya. Karena itu, sebelum dicetakpihaknya terlebih dahulu meminta masukan tiap pasangan calon terkait contoh surat suara.
“Setelah surat suara disetujui kedua tim Paslon akan kami ajak ke Solo untuk melihatproses dan contoh surat suara di percetakan,” tambah Sugeng.(Wap)Foto: Sekretaris Tim Pemenangan MMC Dedik Riyawan (kiri) protes desain surat suara.(Wap)

Tags: