KPU Siapkan Lima Panelis Berlatar Belakang Akademisi di Debat Paslon Pilkada

Tiga Paslon yang bakal berdebat dalam kontestasi Pilkada Lamongan 2020.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Tahapan Pilkada 2020 sudah mulai memasuki fase menuju puncak klimaksnya.Komisi Pemilihan Umum menjadwalkan debat antar kandidat Pasangan Calon yang telah resmi ditetapkan.

Pelaksanaan debat kandidat Cabup dan Bacawabup Lamongan sendiri nantinya dikrtahui akan dilaksanakan dua putaran. Putaran pertama digelar pada pertengahan bulan ini yakni tanggal 14 November, sedangkan putaran kedua tanggal 27 November.

“Debat kandidat Cabup dan Bacawabup Lamongan yang pertama adalah penyampaian gambaran umum visi, misi dan program. Nanti debat yang kedua itu adalah penajaman dari beberapa bidang. Artinya yang ke dua itu nanti akan lebih difokuskan,” kata Mahrus Ali kepada wartawan, Kamis (5/11).

Dalam persiapan debat kandidat Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Bacawabup), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan diketahui bakal menyiapkan 5 orang panelis yang akan menyusun materi debat.

Kelima panelis yang digandeng KPU Lamongan tersebut seluruhnya berlatar belakang akademisi. “Kalau menurut ketentuan, panelis sebenarnya boleh dari kalangan profesional, akademisi maupun tokoh. Namun untuk sebuah pandangan atau bicara tentang afiliasi, netralitas dan implementasi, itu lebih ke akademisi,” terang Mahrus Ali.

Menurut Mahrus panggilan Mahrus Ali, KPU Lamongan memiliki pertimbangan khusus mengapa tidak menyertakan kalangan profesional dan tokoh sebagai panelis debat kandidat Cabup dan Bacawabup Lamongan.

“Karena kalau kalau pengusaha, jangan-jangan nanti afiliasinya itu meskipun tidak secara langsung, bersinggungan dengan dengan salah satu calon. Begitu pula dengan tokoh, hari ini kan tokoh jadi perebutan oleh para kontestan, jadi teman-teman akademisinya yang kita dipilih” jelas Mahrus.

Meski demikian, hingga saat ini KPU Lamongan masih merahasikan kelima panelis tersebut.”Dan untuk saat ini masih kita rahasikan untuk keamanan bersama, dalam artian jangan sampai kalau kita menyebutkan wilayahnya atau personalnya, kan tidak menutup kemungkinan akan ada pihak yang merapat untuk meminta bocoran atau yang lainnya,” tegasnya. [aha]

Tags: