KPU Surabaya Targetkan 71 Persen Pemilih

Pilkada (7777)Surabaya, Bhirawa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menargetkan partisipasi warga dalam Pilwali 2015 sebanyak 71 persen dari semua pemilih. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan partisipasi masyarakat pemilih yang hanya 46 persen pada Pilpres lalu.
Hal ini diutarakan, Ketua KPU Kota Surabaya Robiyan Arifin, Minggu (21/6) kemarin. Dirinya optimistis partisipasi masyarakat dalam Pilwali nanti meningkat yakni 71 persen angka partisipasi pemilihnya.
” Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilwali 2015 mendatang diantaranya kami melibatkan para pemilih pemula. Setiap kecamatan akan kami pilih dua orang khusus untuk menggarap sosialisasi pemilih pemula ini. Tujuannya agar para pemilih pemula akan aktif memberikan suara pada Pilwali 2015 mendatang,” kata Robiyan.
Kalau target partisipasi 71 persen ini bisa diwujudkan, tambah Robiyan, maka merupakan pencapaian yang luar biasa bagi KPU Surabaya. Selain meningkatkan angka partisipan pemilih, KPU Surabaya juga ingin pilwali kali ini berintegritas.
“Saya ingin pelaksanaan pilwali ini nanti berasaskan pemilu yang adil, jujur, tidak memihak dan imparsial. Baik itu calon, penyelenggaranya maupun pemilihnya,” imbuhnya.
Pria kelahiran Situbondo ini mengatakan, Saat ini KPU tengah melakukan pemutakhiran jumlah pemilih. Jika pada Pilpes lalu jumlah pemilih sekitar 2,1 juta, jumlah pemilih Pilwali meningkat lebih banyak.
Robiyan menambahkan, jika pada penyelenggaran pilwali kali ini pihaknya mendapat dukungan penuh dari KPK. Surabaya dipilih oleh KPK dari sekitar puluhan daerah lainnya yang menggelar pilwali serentak tahun ini.
Untuk itu KPU juga akan melakukan pakta integritas kepada semua calon kepala daerah agar melakukan tahapan pilwali dengan fair, jujur, adil, dalam melaksanakan strategi kampanyenya.  “Kami ingin kejujuran juga dimiliki para pemilih agar tak tergiur dengan money politik untuk menentukan pilihannya mendatang,” ujarnya.
Soal minimnya tokoh yang mendaftar dalam Pilwali, itu di luar kemampuan KPU. Apalagi tokoh PDIP yang ketika DPC PDIP mewacanakan Pilwali Aklamasi. Seakan calon hanya muncul calon tunggal. Yakni Pasangan incumben Tri Rismaharini – Whisnu Sakti Buana.
Untuk tahapan pilwali, tgl 26-28 Juli 2015 dilakukan pendaftaran calon. Tgl 26-27 Agustus penetapan calon dan dilakukan kampanye selama 100 hari pada akhir Agustus. “Termasuk beriklan di media massa pada 14 hari pada pertengahan Nopember hingga 5 Desember,” ujarnya.
Robiyan memaparkan, parameter keberhasilan atau sukses tidaknya penyelenggaraan pemilihan Wali Kota beserta wakilnya bukan hanya dari KPU melainkan dari peran masyarakat. Harapannya, tidak hanya penyelenggaranya yang berintegritas tapi juga dari calonnya.
” Kita banyak ide dan terobosan agar lebih masif, dan melanjutkan program ketika Pileg yakni Relasi (Relawan Demokrasi) dan rekruitmennya akhir bulan ini. selain itu kami juga mengajak kaum difabel untuk membantu proses pemilihan bagi penyandang disabilitas yakni jadi relawannya,” ujarnya.
Ditanya, jika hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar, Robiyan mengatakan, akan memperpanjang sampai dengan tiga hari. Itu sudah masuk Peraturan KPU (PKPU) pasal 91.” Untuk sampai kapannya kita akan konsultasikan kembali. Solusinya berdasarkan UU (Undang-Undang) minimal 2 pasangan calon. KPU hanya melaksanakan ngga bisa menyimpulkan sendiri,” tambahnya.
Sementara Nur Syamsi, Kepala Bidang Sosialisasi KPU mengatakan untuk menggairahkan pilwali 2015 ini akan dilakukan lomba penulisan artikel, foto dan juga siaran radio. Masing masing kegiatan berhadiah Rp25 juta. (geh)

Tags: