Untuk persiapan Pemilu 2019, KPU Jatim menyiapkan TPS jumlahnya dua kali lipat dari jumlah TPS pada Pilgub Jatim 27 Juni lalu.
Gresik, Bhirawa
Penerapan teknologi dalam dalam pilbup, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik. Dalam memudahkan rekapitulasi penghitungan suara, berupa aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Menurut Komisoner Divisi Teknis Penyelengaraan Elvita Yuliati mengatakan, bahwa petugas yang paham teknologi. Minimal biasa mengoperasikan macam-macam aplikasi, dan sirekap akan dijalankan oleh para KPPS di tempat pemungutan suara (TPS).
“Setiap KPPS, diwajibkan untuk memahami sistem penggunaannya. Karena yang kita foto nanti adalah hasilnya, petugas bertanggung jawab memotret formulir model C.KWK. atau kertas yang berisi data perolehan suara pasangan calon (paslon), dan mengunggahnya ke aplikasi Sirekap,” ujarnya.
Ada beberapa aplikasi yang digunakan untuk mempermudah tahapan, dan KPU menetapkan IT di salam tahapan pemilihan tidak hanya ini saja. Salah satunya Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih), Verigasi Parpol (Sipol), Kandidasi (Silon), Pendampilan (Sidapil) dan Proses Rekapitulasi Hasil Pemilu (Situng).
“Memang masih ada kendala yang belum di kordinasikan, yaitu soal jaringan internet di Kepulauan Bawean. Karena di sana masih ada daerah dengan koneksi internet rendah, dan yakin pada waktunya nanti akan berjalan seperti yang direncanakan. Sebab, apliaksi ini sudah di uji coba ke beberapa kabupaten dan kota oleh KPU pusat,” ungkapnya.
Sementara Ketua KPU Gresik Akhmad Roni mengatakan, bahwa
segala kemungkinan kekurangan dan kelebihannya sudah dianalisa dalam pilbub. Juga persiapan untuk pelaksanaan debat kandidat tahap I pada 20 November mendatang, juga membentuk panelis debat kandidat yang terdiri dari para akademisi.
“Masing-masing panelis perwakilan dari universitas. Yakni Unesa, Uinsa, Unibraw, dan UMG. Dan debat 20 November tersebut, topik utama yakni terkait persoalan daerah, tema besarnya yakni meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. [kim]
