KPU Provinsi Jawa Timur Terus Kembangkan Pemanfaatan Iptek

Ketua Program Studi Informatika Arif Senja Fitroni (kiri), Komisioner KPU Jatim divisi Perencanaan dan Data Choirul Anam saat berikan pemahaman pendidikan politik, di Aula Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jumat (25/5).

Surabaya, Bhirawa
Pemanfaatan teknologi menjadi concern Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur. Tekad itu disampaikan komisioner KPU Jatim Choirul Anam saat menjadi narasumber dalam seminar “Pendidikan Politik Mahasiswa Transformasi Pengetahuan Pemilu Terhadap Pemilih Pemula Melalui Perkembangan Media dan IPTEK” bekerjasama dengan Taknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Menurut, Anam sapaan akrabnya, pengembangan aplikasi yang dilakukan oleh KPU tidak lain untuk mempermudah pihak internal dalam mengelola data maupun user dalam mencari data informasi yang dibutuhkan.
“Bagi KPU, semua data yang bersifat online akan mudah terlacak. KPU menjadi lembaga terpecaya dibawah TNI dan KPK dengan adanya pengembangan aplikasi,” ungkapnya
Sementara itu, bagi ketua program study Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Arif Senja Fitroni mengungkapkan dengan adanya safari pendidikan politik yang dilakukan KPU di kampusnya, memberikan kesempatan bagi teknik informatika untuk turut andil dalam menularkan euforia demokrasi sehingga menjadi fokus perhatian KPU.
“Kami ingin memberikan politik dan solusi terkait kepemiluan. Namun tentu konteksnya bersifat teknologi” Ujarnya. Sehingga, dengan pengembangan teknologi baik yang kita tawarkan sebagai bentuk kerja sama, maupun dalam penyempurnaan aplikasi yang sudah di buat KPU Jatim, dalam proses demokrasi di Indonesia dalam setiap “gawe” nya mempunyai progres yang semakin bagus.
Lebih lanjut, Arif Senja menambahkan jika nantinga, tidak menutup kemungkinan jima akan ada proyeksi Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPU Provinsi. Di mana teknik Informatika Umsida dapat memberikan sumbangsih teekait program aplikasi KPU maupun pendidikan politik.
“Seperti yang dikatakan pak Anam tadi, jika melek teknologi pertama kali harus dilakukan pada lapisan masyarakat gawe pilkades. Jika sentuhan teknologi pilkades sukses, bisa disentuh dengan teknologi. Maka dari atas tinggal mengikuti saja” Ujarnya.
Misalnya, lanjut Arif yang pernah menjabat Kepala Laboratorium Informatika ini, dalam penerapan Teknologi Elektronik Voting (E-Voting) atau pemilihan elektronik, tahun ini di beberapa desa dalam pilkades, pihaknya sukses mendapat tanggapan positif dari Kominfo Sidoarjo.
“Tahun ini kita sukses gelar penggunaan E-voting dalam pilkades serempak di kabupaten Sidoarjo, dan mendapatkan tanggapan positif dari Kominfo Sidoarjo. Dengan KPU sendiri, E-Voting masih dalam prosea penjajakan” ulasnya. [ina]

Tags: