KPUD Kediri Penuhi Rekom Panwas Hitung Dukungan

Kondisi Penghitungan Data Dukungan di KPUD Kab Kediri. Senin (29/6)

Kondisi Penghitungan Data Dukungan di KPUD Kab Kediri. Senin (29/6)

Kab Kediri, Bhirawa
KPUD Kabupaten Kediri akhirnya menghitung data dukungan Bakal Calon Pasangan Bupati dari jalur independen Wisnu Tomi Setelah mendapatkan menerima rekomendasi dari Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Kediri setelah sebelumnya Bacalon Bupati dari jalur independent ini menolak.
Meskipun diwarnai protes dari pihak WW-Tomi karena penghitungan ini dinilai tidak fair karena penghitungan dimulai sebelum pihak WW-Tomi datang namun perhitungan tetap berjalan lancer. “Kita sudah sesui rekom dari Panwas, kita mengirimkan undangan ke yang bersangkutan pukul 09, dan kita menghitung juga ada panwaslih,” kata Komisioner KPUD Syamsuri.
Lebih lanjut, Syamsuri mengatakan penghitungan ini semata-mata karena karena menjalankan kewajiban untuk menghitung data dukungan yang berbentuk hardcopy dari pasangan calon WW-Tomy. “Terkait ditemukannya banyaknya data dukungan yang menggunakan  kartu pelajar itu, kami hanya menegaskan kita hanya melakukan kewajiban, yang jelas yang bisa digunakan adalah KTP, KK atau Keterangan Kepala Desa,” kata Syamsuri.
Sementara Ketua  Panwaskab  Kediri Muji Harjita membenarkan telah memberikan Rekom yang penghitungan bukti dukungan yang sudah diberikan pada KPUD kabupaten Kediri beberapa waktu lalu. Menurutnya rekom ini karena adanya laporan dari pasangan calon perseorangan terkait dengan dukungan yang distorkan pada pihak KPUD kabupaten Kediri.
“Yang jelas pihak panwaslih sudah memberikan solusi dan dasar yang kami pakai adalah UU No 8 tahun 2015 dan dalam pasal disana disebutkan tanpa ada kata kata hard dan softcopy.jadi kita menghitung dukungan yang ada dan disetor oleh bakal calon,” ungkap Jita saat menyaksikan penghitungan di KPU Senin (29/06).
Muji Harjita juga menambahkan sebenarnya dukungan tersebut sudah akan dihitung oleh KPU pada tgl 15 dan 18 Juni 2015 lalu. “Namun pihak Wisnu Wardana tidak mau dan justru lapor ke Polda lantas ke Bawas dan Panwaslih kabupaten Kediri,” kata Jita yang juga mantan wartawan senior itu. [van]

Tags: