Kreatifitas Pemuda Jaga Kedaulatan Pangan

Sebanyak 200 pemuda saat mengikuti Pelatihan Kepemudaan Bidang Kedaulatan Pangan yang dibuka oleh Menpora Imam Nahrawi. [wawan triyanto]

Surabaya, Bhirawa
Indonesia memiliki SDA yang sangat melimpah baik di bidang pertanian, perikanan hingga pertambangan. Sayangan saat ini negeri gemah ripah loh jinawi itu malah terkendala beberapa kebutuhan pokok yang harus di impor dari luar negeri.
Agar permasalah itu bisa diatasi, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) menggelar Pelatihan Kepemudaan Bidang Kedaulatan Pangan di Mayapada Complex Surabaya, Kamis (27/7) yang diikuti oleh 200 pemuda dari organisasi kepemudaan se Jatim.
Menurut Menpora Imam Nahrowi melalui Kepala Bidang Pengkajian Tenaga Kepemudaan Jonny Sihite, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pemuda untuk menjadi seorang entrepreneur yang mampu mengolah dan mengembangkan SDA di daerah masing-masing untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Kalau para pemuda mampu mengolah dan mengembangan produk yang ada di daerah, maka kedaulatan pangan akan terjaga dan kita tidak tergantung pada produk luar negeri,” kata Jonny Sihite saat ditemui di tempat acara.
Pada kesempatan itu ia juga sempat mencotohkan kasus kelangkaan garam, padahal dulu Pulau Madura dikenal sebagai wilayah penghasil garam terbesar, namun kenyataannya kini garam mulai langka.
Kondisi ini terjadi karena para pemuda setempat enggan untuk menjadi petani garam dan memilih untuk bekerja di perusahaan maupun pemerintahan.
“Jadi dalam acara ini juga ditekankan agar para pemuda membuka lapangan kerja dengan menjadi pengusaha yang mengembangkan produk daerah,” katanya.
Sementara itu salah satu pembicara Prof Dr dr James Tangkudung mendorong agar para pemuda mendirikan dan mengembangkan Koperasi untuk menampung produk petani maupun nelayang.
Bahkan diharapan peserta, James Tangkudung akan memberikan modal Rp5 juta bagi mereka yang berniat untuk mendirikan Koperasi. “Saya akan memberikan modal Rp 5 juta namun dalam waktu tiga bulan harus ada hasil,” tantang guru besar Universitas Negeri Jakarta itu. [wwn]

Tags: