Kreativitas dan Inovasi Pengajaran Bahasa Inggris Jadi Fokus Konferensi

13-speak-englishSurabaya, Bhirawa
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi TEFLIN ke-63 yang  akan dihadiri oleh lebih dari 900 pengajar bahasa Inggris dari berbagai negara untuk berbagi ilmu ataupun pengalaman dalam pengajaran dan metode penilaian bahasa Inggris.
Konferensi Teaching English as Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) ke-63 ini mempertemukan pengajar bahasa Inggris dan rekan pengajar lainnya dari seluruh wilayah untuk menelusuri lebih dalam mengenai tema Creativity and Innovation in Language Materials Development and Language Teaching Methodology in Asia and Beyond.
‘’Konferensi ini akan mengutamakan isu-isu modern yang dihadapi oleh para pengajar bahasa Inggris mengenai cara-cara memberikan materi dengan kreatifitas dan inovasi serta bagaimana sistem pendidikan yang dapat memupuk sifat-sifat tersebut pada siswa,’’ ungkap President of the Association of Teaching English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN), Dr Sisilia Halimi, Vice saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (12/9) kemarin.
Sisilia menambahkan, kreatifitas dan inovasi merupakan hal penting untuk menginspirasi pengajar dan murid kelas bahasa, serta memaksimalkan pengalaman dan hasil belajar siswa.
Sementara pengajar dari University of Technology Sydney (UTS) dan UTS: INSEARCH sebagai penyelengara program pathway untuk Bahasa Inggris akan ikut berpartisipasi di konferensi TEFLIN ini untuk berbagi pengalaman mereka dengan rekan-rekan pengajar bahasa Inggris internasional lainnya.
Director of Indonesian Development for UTS:INSEARCH, Mariam Kartikatresni mengatakan, pihaknya sangat senang dapat mendukung dan turut berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.
‘’Kami mendatangkan sejumlah guru dan profesor untuk menghadiri  konferensi TEFLIN kali ini di Surabaya sekaligus berbagi pengalaman dan pandangan mereka terhadap pendekatan kreatifitas dan inovatif dalam pendidikan Bahasa Inggris,’’ jelas Mariam.
Sedangkan selain mendatangkan pembicara sebagai dukungan untuk konferensi TEFLIN tahun ini, UTS:INSEARCH juga memberikan sponsor berupa biaya pendaftaran kepada 10 pengajar dari berbagai daerah yaitu sebesar Rp 1,175,000 per orang.
‘’Kolaborasi antara pengajar bahasa Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan bilateral dan memperdalam keterlibatan, yang mendukung Indonesia dalam membangun kemampuan bahasa Inggris sebagai bagian dari masyarakat ASEAN,’’ tutur Mariam.
Salah satu contoh kreativitas dalam pengajaran bahasa Inggris adalah peluncuran program Academic English for Research di tahun 2015 yang dikembangkan oleh UTS:INSEARCH dan diselenggarakan oleh FIB-UI dan  Kompas Gramedia Group di Jakarta sebagai mitra. [riq]

Tags: