Kredit Macet UMKM Sidoarjo Capai Rp3,8 M

ali1Sidoarjo, Bhirawa
Di akhir tahun 2014 ini, Dinas Koperasi Perindag Sidoarjo telah mencairkan kredit  bergulir sebesar Rp2.035.000.000, yang diperuntukkan bagi 161 usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan koperasi sebanyak empat unit.
Kredit lunak bergulir ini diharakan, bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian masyarakat Sidoarjo. Pagu pinjaman kredit bergulir ini, bagi UMKM maksimal Rp50 juta dan untuk koperasi maksimal Rp100 juta.
Saat menyerahkan secara simbolis pencairan kredit lunak bergulir ini di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (25/11) kemarin, kepada sejumlah UMKM dan Koperasi, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, berpesan supaya dana itu digunakan dengan sebaik-baiknya agar usahanya maju dan berkembang.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Perindag Sidoarjo, Feni Apridawati menjelaskan, dalam kredit bergulir di Sidoarjo ini, diakui masih saja ditemui sejumlah kendala. Seperti terjadinya kredit yang macet. ”Tapi Alhamdulilah, mulai tahun 2012 sampai 2014, jumlahnya terus menurun,” sebut Feni, didampingi Kabid  Fasilitasi Pelayanan, Dana Riawati, Selasa (24/11) kemarin, disela-sela acara pencairan kredit bergulir tahap empat, di Pendopo Delta Wibawa.
Menurut Feni, tahun 2012 lalu, kredit yang macet sebesar Rp5,2 miliar. Dengan usaha keras maka tahun 2013 menurun jadi Rp4,2 miliar, dan tahun 2014 turun lagi manjadi hanya Rp3,8 milair. Sementara, total kredit yang dicairkan pada masyarakat Sidoarjo, mulai tahun 2012 sampai 2014 ini, nilainya sebesar Rp58.047.500.000 dan diperuntukkan bagi 5.481 UMKM dan 233 koperasi.
Feni juga menjelaskan, untuk mengurangi kredit-kredit yang  macet ini, pihaknya harus melakukan berbagai cara. Selain ditagih secara kontinyu, juga harus dilakukan dengan cara-cara pendekatan yang humanis. Misalnya, dengan mendekati nasabah, apakah mereka mempunyai keahlian yang bisa dibantu untuk dikembangkan. Harapannya, dari pelatihan yang diberikan itu, hasilnya bisa dipakai untuk menjalankan usaha dan bisa dipakai untuk mengembalikan pinjaman mereka yang macet.
Selain Dinas Koperasi, institusi lain di Kab Sidoarjo yang pada akhir tahun 2014 ini juga mencairkan kredit adalah, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) dan Badan Ketahanan Pangan (BKP). Dari BPMPKB jenis kredit diberikan pada kelompok P3EL (Pemberdayaan Perempuan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal)dan UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Sedangkan BKP (Badan Ketahanan Pangan), memberikan kredit kepada pemilik penggilingan padi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Sidoarjo, Wuwuh Setiani menyampaikan, 35 penggilingan padi yang mendapat pinjaman kredit untuk usaha diharapkan nantinya bisa berperan dalam menstabilkan harga beras di pasaran.
”Beras yang ada pada penggilingan padi ini jumlanya sampai ribuan ton, ini bisa menjadi cadangan pangan, beras yang dikumpulkan di penggilingan padi ini harapkannya juga  bisa mengumpulkan produktivitas petani, agar beras tak sampai dibeli tengkulak,” papar Wuwuh.
Kredit yang diberikan pada penggilingan padi ini sudah ada sejak tahun 2009. Penggilingan padi yang mendapat kredit ini diantaranya setelah melihat produktivitas beras yang dihasilkan dan persyaratan yang diberikan pada BKP Sidoarjo.
”Penerima kredit ini diseleksi, kami tak mau memberikan pada penggilingan padi awu-awu (fiktif, red), sehingga Alhamdulilah hingga kini kredit tak sampai ada yang macet,” tuturnya. [ali]

Keterangan Foto : Bupati Sidoarjo menyerahkan secara simbolis kredit bergulir pada akhir tahun 2014 ini, pada sejumlah UMKM, di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (25/11) kemarin.

Tags: