KRI Rigel yang Prigel

KRI RigelBienvenue (Selamat datang) Kapal perang RI, surveyor “Rigel” 933 di bahtera Indonesia. Cita-cita memiliki kapal surveyor canggih kini sudah terwujud. Hamparan (sangat) luas perairan Indonesia, niscaya membutuhkan sarana pemetaan laut yang “pintar.” Setiap lekuk pantai, selat, teluk dan samudra di Indonesia memiliki karakteristik berbeda. KRI “Rigel” diharapkan mampu memberi petunjuk (pemetaan) isi lau beserta situasi dan kondisinya.
KRI “Rigel” akan memikul beban pengharapan besar. Tapi sesuai dengan namanya. Rigel, merupakan bintang raksasa (nampak berwarna biru bening) pada rasi bintang Orion. Besarnya 74 kali dibanding matahari. Maka dapat dianggap sebagai mercusuar. Pengadaannya memang tergolong proyek mercusuar, dengan harga sebesar Rp 564 miliar. Cukup mewah dibanding satu unit kapal perang kecil (dengan kapasitas angkut 40 awak dan 11 peneliti).
Jika dibanding kapal perang milik Jepang kelas Izumo (seharga Rp 14,3 trilyun), KRI Rigel tergolong kecil. Kapal Izumo bisa mengangkut 14 pesawat heli, dan 970 personel. Begitu pula jika dibanding kapal serbu amfibi kelas Wasp yang dapat mengangkut puluhan pesawat tempur, heli, tank dan kendaraan lapis baja.  jenis F-35 Lighting II. Harga satu unit kapal Wasp senilai Rp 8,9 trilyun. AS memiliki 8 unit. Istimewanya, Wasp juga digunakan pada misi kemanusiaan dan bencana
Tetapi Wasp kini sudah direvisi menjadi USS America (LHA-6), harganya Rp 40 trilyun lebih per-unit. USS America, merupakan kapal induk kecil, yang bisa menerobos selat-selat sempit. Ini sebagai jawaban terhadap kapal perang induk milik Rusia, Kirov (bertenaga nuklir), yang ditaksir senilai Rp 23 trilyun per-unit. Dunia bagai berlomba memiliki kapal perang, yang bisa digunakan multi fungsi. Termasuk dalam kondisi darurat untuk mengangkut korban bencana.
Sebagai bagian dari kapal perang TNI-AL, “Rigel” sebenarnya bukanlah kombatan benar. Walau dilengkapi metraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Tidak dibebani tugas untuk menghancurkan musuh. Melainkan sebagai “pengawal” ke-maritim-an. Tugas utamanya, pemetaan hidro oseanografi sampai kedalaman 7 ribu meter di bawah permukaan. Juga dilengkapi robot berlengan yang bisa mengambil obyek di dasar laut. Apapun yang berada di laut bisa digambarkan oleh Rigel 933 secara akurat.
Setelah berlayar dari dermaga OCEA Les Sables d’Olonne, Peracis (11 Maret 2015), kini, Rigel 933, sudah berada di Indonesia. Kapal yang terbuat dari aluminium ini memiliki bobot 515 ton. Dimensi ukurannya, panjang 60,1 meter dan 11,3 meter. Akan menjadi laboratorium oseanografi berjalan. Berdasarkan kontrak dengan galangan kapal OCEA Perancis (Oktober 2013), akan terdapat dua unit kapal. Semuanya akan selesai pada bulan September 2015.
Rigel 933 menjadi kapal jenis MPRV (Multi Purpose Reserach Vessel). Konon menjadi kapal laboratorium tercanggih se-Asia Tenggara. Di dalamnya terdapat Multibeam Kongsber EM 302 untuk perairan dalam. Juga terdapat Remotely Operated Vehicle (semacam robot bawah air) untuk pemetaan geo fisika. Sehingga bisa melihat lebih awal gejala longsor laut maupun pipa bawah laut yang rusak. Selain itu, juga bisa mendeteksi gerakan gunung berapi di dasar laut.
Sesuai karakteristiknya, kapal baru ini bisa menjadi obsesi sebagai peta jalan “cita nawa” bidang kemaritiman. Sediaan datanya akan sangat berguna sebagai navigasi pelayaran sipil maupun militer, serta resque (penyelamatan dini). Berbagai bidang Kementerian akan sangat memerlukan “jasa” Rigel. Diantaranya, ESDM (untuk kepentingan pemasangan pipa bawah laut), Lingkungan Hidup, kementerian Perindustrian, serta Perhubungan.
“Jasa” non-militer Rigel 933, diharapkan lebih menjamin eksplorasi sumberdaya kemaritiman Indonesia. Juga cukup menumbuhkan rasa bangga dan tenteram, karena keamanan negara lebih terjamin.

                                                                                                                    ———   000   ———

Rate this article!
KRI Rigel yang Prigel,5 / 5 ( 1votes )
Tags: