Krisis Air Bersih Melanda Tiga Kecamatan di Kabupaten Pasuruan

Warga Desa Sibon, Kec Pasrepan, Kab Pasuruan saat menunggu banyaknya air dan mengisikannya ke jurigen dari sebuah mata air yang debitnya makin kecil, Rabu (30/8). [hilmi husain/bhirawa]

Kab.Pasuruan, Bhirawa
Musim kemarau telah tiba. Sedikitnya 12 desa pada tiga kecamatan di Kab Pasuruan, mengalami krisis air bersih. Kepala BPBD Kab Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyampaikan dalam mengatasi krisis air bersih pada tiga kecamatan di 12 Desa itu, BPBD tengah mengirimkan bantuan air bersih. Bantuan air bersih itu menggunakan armada truk tangki.
‘’Petugas sudah bergerak ke lapangan untuk mengirimkan bantuan air bersih menggunakan armada truk tangki sejak pagi tadi. Semuanya akan kami kirimi air bersih dengan total 12 Desa itu,’’ terang Bhakti Jati Permana, Rabu (30/8).
Terinci, lanjut Bhakti, sebanyak 12 desa yang mengalami krisis air bersih di tiga kecamatan antara lain di Kecamatan Lumbang, Winongan dan Lekok.
Adapun 12 desa itu meliputi, Desa Watulumbung, Cukurguling, Karangjati, Lumbang dan Banjarimbo di Kec Lumbang. Desa Pasinan, Alastelogo, Wates dan Semedusari di Kec Lekok. Sedangkan untuk Kec Winongan, krisis air bersih terjadi di tiga desa. Yakni Desa Jeladri, Sumberrejo dan Kedungrejo.
‘’Hingga kini kami terus memantau perkembangan sekaligus berkoordinasi dengan seluruh camat di Kab Pasuruan. Ketika ada laporan masuk, tindakan kami langsung langkah cepat dengan mengirimkan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis,’’ papar Bhakti Jati Permana.
Diakuinya, krisis air bersih yang melanda desa-desa di tiga kecamatan tersebut bersifat tanggap darurat. Pemkab Pasuruan saat ini tengah mengupayakan mengatasi krisis air bersih secara permanen. Yakni, membuat jaringan pipanisasi dengan memanfaatkan mata air terdekat. Termasuk juga terus memperbanyak embung dan melakukan konservasi lingkungan, untuk memunculkan mata air baru.
‘’Terkait pipanisasi itu merupakan kompensasi proyek nasional SPAM Umbulan. Kompensasi berupa pipanisasi pada 2017 ini untuk 12 desa di Kec Lumbang dan Winongan dengan besaran senilai Rp40 miliar yang dibiayai APBN. Saat ini sudah mulai masuk tahap persiapan pengerjaan dan memanfaatkan mata air Banyubiru dan lainnya,’’ tambah Bhakti Jati Permana. [hil]

Tags: