Krisis Air Bersih Mengancam 62 Desa di Bojonegoro

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Meski belum ada warga yang mengajukan permintaan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro sudah mulai memetakan ancaman kesulitan air bersih yang akan dialami warga di daerahnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono menyatakan, sebanyak 62 desa dari total 430 desa rawan kekeringan dan kekurangan air bersih saat kemarau di wilayah itu. ” Desa rawan kekeringan ini, tersebar pada 15 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro,” ujar MZ. Budi Mulyono, kemarin Selasa (15/8).
Budi mengemukakan hal ini sesuai hasil pemetaan yang dilakukan, potensi warga yang mengalami kesulitan air bersih sebanyak 25.109 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 76.858 jiwa yang tersebar di 62 desa di 15 kecamatan antara lain, di Kecamatan Sumberrejo, Sugihwaras, Gayam, Kepohbaru, dan Kedungadem.
“Warga yang terancam air bersih itu jarak pemukimannya dengan sumber mata air rata-rata berkisar 0,5 kilometer sampai 2 kilometer, bahkan ada yang sampai 4 kilometer,” jelasnya.
Ia memperkirakan kesulitan air bersih di daerahnya yang disebabkan kemarau mulai akan terjadi awal September. “Kemungkinan awal September mulai ada warga yang mengajukan permintaan air bersih,” ucapnya.
Sementara, guna mengantisipasi bencana kekeringan dan kelangkaan air bersih, Pihak BPBD, sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk memasok warga yang kesulitan air bersih, dengan menyediakan mobil tangki pemasok air baik di posko induk juga di posko pembantu BPBD di sejumlah kecamatan. ” BPBD sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk memasok warga yang kesulitan air bersih,” ujarnya.
Menurut dia, di posko BPBD di Kecamatan Baureno, Temayang, Padangan, juga kecamatan lainnya, selain disediakan mobil pemadam kebakaran juga tersedia mobil tangki pemasok air. “Petugas pemadam kebakaran di kecamatan juga memiliki tugas ikut memasok air bersih,” jelasnya.
Ia menambahkan dalam menangani warga yang mengalami kesulitan air bersih dilakukan bekerja sama dengan dinas sosial dan perusahaan migas yang ikut menangani warga yang kesulitan air bersih.
“Perusahaan migas biasanya ikut memasok air bersih warga di wilayah kerjanya, misalnya ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) akan ikut memasok air untuk warga yang kesulitan air bersih di Kecamatan Gayam dan sekitarnya,” pungkasnya. [bas]

Tags: