Kristiadi : Kini Saatnya Kaum Muda Jadi Pahlawan Bangsa

Jakarta, Bhrawa.
Dalam upaya melaksanakan nilai-nilai juang para Pahlawan, para Santri NU (Banser) selama ini telah hidup dalam kebersamaan dengan sesama umat beragama. Banser selalu menyiapkan diri menjaga keamanan Gereja, Pura maupun Kleteng di hari hari besar ataupun kegiatan lainnya di tempat ibadah mereka.
“Meskipun tindakan Banser ini tidak boleh disebut Pahlawan, namun boleh dibilang Banser sedang melaksanakan nilai nilai kepahlawanan,” tutur anggota MPR RI dari PDIP Nabil Haroen dalam diskusi 4 Pilar MPR, Senin sore (11/11). Nara sumber lain, anggota MPRRI dari Golkar M.Misbakhun dan pengamat politik dari CSIS Kristiadi.
Menurut Nabil Haroen, Pancasila yang bernafaskan gotong royong di Indonesia tidak dimiliki oleh negara lain. Bung Karno yang mencanangkan Pancasila sebagai landasan negara, menyebutkan ; Kenapa harus gotong royong ? Sebab kita tidak bisa kuat, tidak bisa solid kalau sendirian. Jadi kita harus hidup dengan gotong royong saling membantu dengan dasar Pancasila, pesan Bung Karno. Dengan cara hidup seperti itu, kata Nabil,maka kita menjalankan nilai nilai kepahlawanan di lini masing-masing.
Menurut Misbakhun, Pahlawan adalah orang orang yang berbuat, membantu, membela kepentingan orang lain tanpa pamrih. Pahlawan kemerdekaan, berjuang untuk kebaikan bangsa dan negara untuk Merdeka. Telah mengorban kan dirinya bahkan nyawanya sekalipun. Di era digital ini kaum milenial menghadapi tantangan besar, erosi nilai-nilai Kebangsaan. Milenial menghadapi berbagai macam tawaran oleh banyak kepentingan ideologi yang berbeda. Antara lain tawaran radikalisme, tawaran ideologi yang berbeda. Ini semua menjadi tantangan nilai-nilai kepahlawanan.
“Pemahaman anak anak muda, generasi baru, generasi milenial, kemudian lahir lagi generasi pasca pos milenial yang disebut generasi Z. Oleh digitalisasi dan kecepatan arus Internet, generasi Z ini akan makin meng global tanpa pernah pergi ke suatu tempat. Mereka mengetahui apa yang terjadi ditempat lain tanpa beringsut dari tempatnya. Nilai-nilai kepahlawanan tercermin dalam aktifitas sosial kemasyarakatan,” papar Misbakhun.
Sementara, Kristiadi mengemban dan , tokoh tokoh muda sekarang ini mengemban amanat konstitusi, terutama untuk membuat rakyat sejahtera. Inilah saatnya kaum muda jadi pahlawan bangsa, yakni dengan berkorban meluangkan waktu untuk mengajak para elite pengurus negara menata lebih baik lagi kehidupan bangsa. Saatnya kaum muda dengan semangat kepahlawanan, menolong rakyat untuk hidup sejahtera.
“Dengan semangat berkorban, kaum muda hendaknya juga mau menderita untuk kehidupan bersama, untuk rakyat dan bangsa. Agar rakyat tidak hanya merdeka dari penjajahan fisik, tetapi merdeka dari kemiskinan dan kebodohan serta sakit penyakit,” pesan Kristiadi. [Ira]

Tags: