Kroscek Fasilitas, Pemkab Simulasi Penerbangan Komersil di Bandara Trunojoyo

Rombongan Bupati Sumenep saat melihat fasilitas Bandara Trunojoyo, Rabu (1/10).

Rombongan Bupati Sumenep saat melihat fasilitas Bandara Trunojoyo, Rabu (1/10).

Sumenep, Bhirawa
Penerbangan komersil di Bandara Trunojoyo selalu tertunda, namun Pemkab Sumenep optimistis akhir 2014 ini bandara milik pemkab setempat beroperasi secara komersil. Optimisme itu ditunjukkan dengan dilaksanakannya simulasi kesiapan bandara oleh Bupati Sumenep A Busyro Karim, Sekdakab Hadi Soetarto dan Kepala Dishub Moh Fadillah.
Sekdakab Sumenep Hadi Soetarto mengatakan, simulasi ini dilakukan mulai dari pembelian tiket, check in, boarding, menuju pesawat sampai dengan kedatangan pesawat. Simulasi ini dimaksudkan untuk mengukur kesiapan Bandara Trunojoyo menuju penerbangan komersil sebagaimana diharapkan banyak pihak.
“Simulai ini untuk mengecek kesiapan fasilitas dari pembelian tiket, check in, boarding, menuju pesawat sampai dengan kedatangan pesawat. Alhamdulillan sudah lengkap tinggal menunggu kesiapan dari maskapai,” kata Hadi Soetarto, Rabu (1/10).
Usai melakukan simulasi, Hadi menjelaskan awal penerbangan komersil di Bandara Trunojoyo dapat dilakukan  pada akhir 2014 dan maksimal awal 2015. Sebab, dari berbagai kesiapan termasuk fasilitas dan kesiapan yang lain sudah lengkap. “Paling lambat awal 2015 harus sudah terealisasi. Tapi kalau bisa  pada akhir tahun ini, karena masyarakat sudah menunggu penerbangan komersil ini,” tuturnya.
Kepala Satker Bandara Trunojoyo Sumenep Dwi Ariyanto menyatakan, secara administrasi dan teknis Bandara Trunojoyo sudah siap menjadi penerbangan komersil karena sesuai dokumen administrasi yang dimiliki Satker sudah memiliki sertifikat bandar udara yang diterima sejak 11 September 2014. Sertifikat itu berlaku hingga 5 tahun ke depan.  “Sedangkan fasilitas dan SDM kami sudah lengkap. Semua SDM yang ada juga sudah mendapatkan pelatihan sehingga siap untuk mendukung beroperasinya bandara  secara komersil,” ungkap Dwi Ariyanto.
Pesawat yang disiapkan melayani penerbangan rute Sumenep-Surabaya itu jenis ATR 42. Sesuai panjang run way, maksimal penumpang yang diizinkan 35 orang, padahal pesawat jenis ATR 42 itu berkapasitas 42 penumpang. “Pesawat yang disiapkan oleh maskapai jenis ATR 42, tapi jumlah penumpang tidak boleh full, hanya 35 penumpang,” urainya.
Bandara Trunojoyo yang memiliki panjang landasan pacu 1.160 meter itu dijadwalkan beroperasi secara komersil pertengahan Agustus 2014, namun terkendala kesiapan dari pihak PT Trigana Air, maskapai yang siap beroperasi secara komersil di bandara tersebut. [sul]

Tags: