Kualitas Air PDAM Kota Mojokerto Dikeluhkan Pelanggan

AIR PDAM KeruhKota Mojokerto, Bhirawa
Ditengah liburan panjang Natal dan akhir pekan ini, warga Kota Mojokerto atau pelanggan mengeluhkan kualitas air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maja Tirta Kota Mojokerto. Sebab sejak sepekan terakhir, air yang mengalir ke pelanggan berwarna keruh kekuning-kuningan dan berbau Amis.
”Kalau alasan curah hujan tinggi, meskinya sudah diantisipasi. Entah harus ditambahkan bahan pemutihnya atau bagaimana. Jangan kondisi yang demikian (air keruh) didiamkan saja,” keluh Jumadi, salah satu pelanggan PDAM yang tinggal di wilayah Kel Wates, Minggu (28/12) kemarin.
Konsumen air PDAM ini mengaku sudah melaporkan soal kondisi air ke Kantor PDAM, hingga kini tak ada langkah apa pun dari manajemen perusahaan plat merah milik Pemkot Mojokerto itu. ”Patut disebut jika fungsi kontrol dan penjagaan mutu air PDAM Maja Tirta lemah. Kontrol kualitas air yang seharusnya dilakukan setiap saat bisa jadi diabaikan,” telisiknya.
Sangat keterlaluan, lanjut dia, kalau PDAM sampai tutup mata. ”Apa tidak ada pegawai PDAM yang jadi konsumen perusahaannya ya?,” sindirnya.
Hal senada, diutarakan Agus, pelanggan PDAM yang berdomisi di Kel Balongsari. Menurutnya, jika PDAM ingin meningkatkan jumlah pelanggan, yang pertama harus dilakukan yakni berbenah dan meminimalisir komplain konsumen.
”Sebaiknya PDAM menunda dulu rencana promosi pasang gratis, sebelum mampu memberi layanan prima kepada pelanggan lama. ”Kenaikan tarif akan menjadi hal nomor dua bagi konsumen, jika layanan dan kualitas produknya kian baik,” pungkas dia.
Agus mengaku gamang dengan warna air PDAM yang sepekan belakangan menjadi keruh dan kekuning-kuningan. ”Tidak seperti biasanya, seminggu terakhir air PDAM benar-benar keruh. Warnanya kekuning-kuningan. Saya khawatir dengan kualitas air seperti ini berdampak pada kesehatan keluarga, seperti penyakit kulit atau penyakit lainnya,” katanya.
Lantaran kualitas air yang buruk, tidak dapat dimanfaatkan langsung untuk mandi atau keperluan lainnya. ”Air terlihat kuning dan kotor. Untuk memanfaatkan terpaksa harus diendapkan antara 10 menit hingga 20 menit agar kotoran air turun,” ungkapnya.
Sunarto, Kabag Keuangan PDAM Majatirta tak menampik soal kualitas air itu. Namun Ia memastikan, buruknya kualitas air bukan lantaran sumber air dan tawas, tapi karena persoalan pompa distribusi, melainkan tekanan tinggi mesin pompa baru.
”Kemampuan mesin pompa baru dengan tekanan yang tinggi menggelontor sisa-sisa karat di pipa instalasi. Ini yang menyebabkan air yang terdistribusi ke pelanggan juga berwarna kekuningan,” ujarnya di ujung Ponsel, kemarin.
Ia tak memberi kepastian kapan kualitas air PDAM akan kembali normal. Karena sejumlah daerah yang tengah menggunakan mesin pompa baru pun mengalami kondisi serupa. ”Tak bisa dipastikan kapan akan normal. Pengalaman daerah lain, warna tak jernih karena mesin pompa baru bisa berlangsung hingga tiga empat bulan,” tukasnya. [kar]

Tags: