Kualitas Atlet POR SD di Tulungagung Merata

POR SD di TulungagungTulungagung, Bhirawa.
Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur mengklaim kualitas dan kuantitas kepesertaan dalam Pekan Olahraga (POR) SD/MI VII di Tulungagung jauh lebih merata dibanding pelaksanaan kegiatan sejenis pada periode sebelumnya.
“Dalam POR SD dua tahun lalu ataupun sebelumnya, jumlah kontingen yang tidak mendapat piala bisa sampai 18 lebih. Sekarang hingga pertengahan pelaksanaan kegiatan (lomba), hanya 11 yang masih nihil piala,” kata Kepala Seksi Pengembangan Organisasi dan Kejuaraan Dispora Jatim, Rahmat Hardiman di Tulungagung, Kamis.
Dengan jumlah kontingen sebanyak 37 kabupaten/kota se-Jatim yang ikut serta dalam kegiatan POR SD itu, mengindikasikan prestasi atlet cilik yang menjadi bibit-bibit muda atlet daerah itu semakin merata.
Buktinya, jika dulu dominasi piala banyak disabet Kota Surabaya dan kabupaten/kota metropolis lain yang memiliki sumber daya banyak dan mekanisme anggaran baik, kini kekuatan mulai merata.
Beberapa daerah yang semula tidak terlalu “kuat” dalam peta pertarungan antaratlet, kini mulai memfokuskan pembinaan pada cabang olahraga spesifik yang digemari dan menjadi tradisi di wilayah masing-masing.
Pacitan, misalnya, pembinaat atlet muda dan senior di cabor catur sangat efektif sehingga dalam setiap turnamen maupun perlombaan selalu sukses mendulang medali emas.
Prestasi menonjol juga terlihat pada kontingen panahan dari Kabupaten Bojonegoro yang memiliki program pembinaan cukup baik, sehingga menyumbang beberapa medali emas dan perak/perunggu.
“Jumlah kepesertaan juga meningkat, dari sebelumnya hanya 2.000-an kini tembus hingga 3.250-an,” ujarnya.
Rahmat berharap, hasil POR SD tersebut bisa menjadi rujukan bagi setiap daerah dalam merencanakan ataupun mempersiapkan program pembinaan bibit-bibit atlet di masing-masing daerah.
POR SD VII Jatim digelar dua tahun, setiap tahun ganjil dengan tujuan merangsang prestasi sekali mencari bibit-bibit unggul atlet daerah, dengan sasaran siswa-siswi SD ataupun Madratsah Ibdtidaiyah.
Ada sebelasan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam POR SD tersebut. Kesebelas cabang olahraga tersebut adalah pencak silat, bulu tangkis, panahan, senam artistik, atletik, catur, bola voli mini, sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, serta renang.
Dari sebelas cabang olahraga itu, lanjut Haris, lima cabang yang disebut pertama merupakan olahraga prioritas yang menjadi atensi pembinaan karena acap kali menjadi lumbung prestasi saat berlaga di kegiatan olahraga dengan kasta yang lebih tinggi, mulai dari O2SN, pekan olahraga nasional, hingga SEA Games maupun lainnya.
“Bulu tangkis yang dulu tidak mendapat medali emas, pada PON lalu Jatim bisa menyabet tiga medali emas. Itu berkat pencarian bibit olahragawan berprestasi seperti POR SD maupun Porda (Pekan Olahraga Daerah) Jatim,” klaimnya.
Dari sebelas cabang olahraga yang dipertandingakan dalam POR SD se-Jatim 2015 itu, panitia penyelenggara dari Dispora Jatim menyediakan medali sebanyak 92 emas, 92 perak dan 110 perunggu.
Surabaya sejauh ini masih diunggulkan sebagai peraih juara umum, dan memimpin pengumpulan medali sementara dibanding daerah-daerah lain. [wed.ant]

Tags: