Kualitas Beras Bulog di Madura Sangat Buruk

Aktivitas di gudang Bulog Sampang. [Nurkholis/bhirawa]

Aktivitas di gudang Bulog Sampang. [Nurkholis/bhirawa]

Sumenep, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Sumenep menolak jatah beras bagi warga kurang mampu (raskin) yang dikirim Bulog Divre Jawa Timur. Raskin yang merupakan jatah untuk masyarakat ujung timur Pulau Madura itu ditolak lantaran kualitasnya jelek.
Kabag Perekonomian, Pemkab Sumenep, Moh Hanafi mengatakan, sebagian beras untuk program raskin yang dikirim Bulog Divre Jawa Timur ke Bulog Sumenep ternyata jelek dan tidak layak konsumsi, akibatnya pemerintah setempat terpaksa harus menolaknya.
Sebab, jika dipaksakan didistribusikan ke penerima manfaat justru hanya membebani mereka karena tidak bisa dikonsumsi. “Bulog Sumenep sudah mendapatkan jatah beras untuk program raskin, tapi ada sebagian beras yang kualitasnya jelek, makanya kami menolak beras yang jelek itu,” kata Moh Hanafi,  Kamis (16/4).
Hanafi menyatakan, beras yang kualitasnya jelek itu pihaknya meminta kepada Bulog setempat untuk mengembalikannya. Karena pemkab tidak menginginkan terjadinya gesekan dibawah lantaran kwalitas beras tak sesuai standart. “Kami minta beras yang jelek itu harus dikembalikan, ganti yang bagus, sesuai stardarnya,” paparnya.
Berapa jumlah beras yang kualitasnya jelek? Pihaknya mengaku belum tahu pasti karena tidak mengecek secara keseluruhan. “Kalau jumlahnya kami belum tahu karena kami tidak mengecek kepada semua beras yang dikirim itu,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya memastikan, jatah raskin yang dikirim ke Bulog Sumenep itu cukup untuk jatah satu bulan. “Beras itu cukup untuk jatah untuk satu bulan Januari,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk pendistribusian raskin tersebut, pihaknya akan mengumpulkan camat-camat hari ini (17/4) dalam rangko koordinasi. “Kalau pendistribusiannya insaallah bulan ini sudah bisa dilakukan,” tambahnya.
Informasi yang dihimpun dilapangan, ada 17 truk beras jatah untuk program raskin. Beras tersebut dikirim oleh Bulog Divre Jawa Timur ke Bulog Sumenep. Hingga saat ini, beras tersebut belum diturunkan dari truk yang memuatnya.
Pagu beras bagi warga kurang mampu (raskin) tahun 2015 jatah untuk kabupaten Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan bagi 116.378 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tersebar di 27 Kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. Jatah alokasi raskin 2015 ini sama dengan jatah raskin tahun anggaran 2014 dan 2013.
Belum Distribusikan
Sementara itu, akibat menunggu Juklak-Juknis pendistribusian beras bagi masyarakat miskin (Raskin) di Kabupaten Sampang, untuk tahun 2015 masih belum dilakukan, namun pihak bulog Sampang memastikan pendistribusian akan berlangsung Senin depan.
Menurut Kepala Gudang Bulog Sampang Moh. Holilah, pihak bulog Sampang hingga saat ini masih belum melakukan pendistribusian raskin pada warga. “Sebab sejak awal kami masih menunggu juklak-juknis dari sub divre bulog Pamekasan, namun saat ini kami sudah menerima juklak-juknisnya tersebut, jika nanti dari pihak pemkab Sampang sudah ada jadwal pengiriman, dipastikan Senin depan sudah mulai dikirim pada warga penerima,” kata Holilah, Kamis (16/4).
“Kami bulog Sampang secara stok beras sudah mulai dipersiapkan, setidaknya saat ini sudah ada kurang lebih 385 ton di gudang bulog Sampang, hingga saat ini masih dilakukan pengiriman beras dari luar Sampang, intinya terkait stok beras dan pendistribusiannya kami sudah siap, tinggal nunggu jadwal dari Pemkab Sampang,” tambahnya.
Karrom Rahmatullah, koordinator pengawas Raskin Kabupaten Sampang, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pendistribusian raskin di Kabupaten Sampang. “Kami sengaja mendatangi gudang bulog Sampang untuk memastikan kesiapan dan kualitas raskin yang akan didistribusikan pada warga. Kami berharap tahun 2015 ini, pendistribusian raskin di Kabupaten Sampang secara kualitas berasnya bagus, tetap sasaran penerima warga miskin dan tepat waktu,” harap dia. [sul,lis]

Tags: