Kualitas Gabah Buruk, Tak Pengaruhi Serapan Bulog

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kediri, Bhirawa
Turunya harga gabah diberbagai daerah termasuk di Kabupaten Kediri yeng  mencapai Rp 500 akibat buruknya kualitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap serapan gabah dan beras di Bulog Sub Divre Kediri.
Sub Bulog Kediri tetap optimis mampu mencapai target 52 ton dalam satu tahun ini. Diungkapkan Kasubbulog Divre Kediri Wahyu Sutanto, prosentase kualitas gabah yang buruk masih sangat kecil dibandingkan kwalitas gabah yang bagus. “Ini dibuktikan hingga saat ini masih banyak mitra kami yang  menyetorkan gabah maupun beras yang berkwalitas bagus dalam jumlah yang besar” kata Wahyu, Rabu (29/4)
Menurutnya, dalam beberapa minggu ini pihaknya masih mampu menyerap hingga 400 ton perhari, sehingga dengan ini target kondisi seperti ini pihaknya optimis akan mamapu memenuhi target serapan ditahun 2015
“Saat ini kita serapan kami sudah mencapai 4000 ton beras dan gabah, dan harapan kami mitra kami terus melakukan pemebelian-belian gabah berkualitas bagus dibeberapa kabupaten penghasil padi ” terangnya
Diketahui dalam Inpres No 5/2015 yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 17 Maret 2015 disebutkan, harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25% dan kadar hampa maksimum 10% seharga Rp3.700/kg dari petani atau Rp3.750/kg di penggilingan.
Sementara itu, harga pembelian GKG dengan kadar air minum 14% dan kotoran maksimum 3% adalah Rp 4.600/kg di penggilingan atau Rp4.650/kg di gudang Bulog.  Sedangkan untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14%, butir patah maksimum 20%, kadar menir maksimum 2% dan derajat sosoh minimum 95% adalah Rp 7.300/kg di gudang Bulog. [van]

Tags: