Kualitas Infrastruktur dan Pendidikan di Madura Perlu Perhatian

DPRD Jatim, Bhirawa
Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan XI yang meliputi wilayah Madura, Musyaffa’ Noer menilai ada dua masalah utama yang harus menjadi perhatian Pemprov Jatim. Pertama pembangunan serta perbaikan kualitas infrastruktur, baik jalan, jembatan, irigasi dan waduk. Kedua, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, baik sekolah umum maupun madrasah.
Menurut Ketua Fraksi PPP DPRD Jatim ini, masalah di Madura sangat kompleks. Banyak masukan dan aspirasi masyarakat yang ia terima saat turun ke daerah pemilihan. Namun kali ini ia menyoroti dua masalah utama tersebut, yakni infrastruktur dan sarana pendidikan.
“Kalau bicara masalah di Madura sangat banyak dan kompleks. Tapi saat ini saya fokuskan ke infrastruktur dan sarana pendidikan,” ujar Ketua DPW PPP Jatim inj, Minggu (24/9).
Soal infrastruktur, Musyaffa’ menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur di pulau Madura. Sebab, infrastruktur akan mendongkrak tingkat perekonomian masyarakat. Contohnya akses jalan yang bagus, tak hanya menjadi jalur transportasi orang dan barang tapi juga membuka potensi yang ada di Madura, baik itu potensi wisata maupun perdagangan. Singkatnya, transportasi adalah urat nadi kehidupan. Bila transportasinya lancar, maka wilayah itu akan maju.
Anggota Komisi C di DPRD Jatim ini mengakui di sejumlah wilayah, infrastrukturnya sudah bagus. Tapi masih banyak yang harus ditingkatkan kualitasnya, sebab banyak jalan yang aspalnya sudah bagus dan mulus namun kurang lebar alias sempit. Padahal itu akses untuk dua arah, karena itu perlu dilakukan pelebaran jalan.
“Kualitas jalan beberapa sudah baik, baik jalan kabupaten, provinsi maupun nasional. Namun umumnya masih sempit, sehingga perlu dilebarkan. Contohnya akses jalan menuju asta Batu Ampar, Pamekasan. Padahal volume kendaraan di sana sangat padat dengan rombongan peziarah yang datang dengan menggunakan bus besar. Karena itu, jalannya perlu dilebarkan,” imbuh alumni Pondok Pesantren Langitan, Tuban itu.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jatim yang juda dari dapil XI, Achmad Iskandar. Menurut politisi asal Partai Demokrat ini menyoroti sarana pendidikan yang ada di Pulau Madura. Dirinya pernah mendapati lembaga pendidikan agama yang bangunannya masih dari bambu dan berlantai tanah. Kondisi ini masih banyak ditemui di Madura. Dirinya berharap, pemerintah baik provinsi maupun pusat bisa membantu membangun sarana pendidkan yang layak. Karena tempat belajar yang layak akan membuat suasana belajar mengajar lebih kondusif.
Selain itu, kesejahteraan para guru, utamanya guru agama juga harus diperhatikan karena mereka inilah ujung tombak dalam membentuk karakter siswa didik menjadi manusia yang berilmu dan beriman. Kalau kesejahteraan para guru itu sudah sejahtera, maka mereka akan mengajar dengan tenang.
“Saya berharap kesejahteraan para guru bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah. Mereka harus mendapat tunjangan di luar gaji. Selain itu, Bosda Madin juga pencairannya jangan telat. Sebab itu sangat dibutuhkan untuk menjalankan operasional sekolah, terutama sekolah agama atau madrasah diniyah yang banyak terdapat di Madura,” tuturnya. [cty]

Tags: