Soegondo
Soegondo
Hidup ini bagai roda pedati. Kadang di atas kadang di bawah. Karena itu mantan Bupati Kab Sidoarjo era 1985-1990, Kol (Purn) Soegondo merasa perlu untuk memberikan petuahnya agar PNS di Kab Sidoarjo tidak suka menghina dan meremehkan orang.
Karena menurut pria yang kini berusia 79 tahun itu, dengan kuasa dari Allah SWT, orang yang dihina kadang akan berubah menjadi sukses dalam hidupnya. Dan orang yang menghina akan berbalik menjadi menderita dalam hidupnya.
“Saya selalu ingat akan masa lalu saat kecil yang penuh dengan keterbatasan saat hidup di desa. Syukurlah pengalaman hidup saya itu bisa membuat saya tidak sampai menjadi sombong dan takabur,” tutur kakek 6 cucu itu pada Bhirawa dalam suatu kesempatan di kediamannya di Perumahan Pucang Indah Sidoarjo belum lama ini.
Ayah tiga orang putera itu, akhirnya menceritakan siapa yang menyangka kalau dirinya yang di masa kecil hidup dalam kesederhanaan di desanya di Kab Blora Jawa Tengah puluhan tahun silam, pada akhirnya bisa menjadi seorang bupati. Dulu dia hanyalah gembala sapi. ”Ini kuasa Allah SWT, ia bisa berkehendak apa saja, makanya kita jangan sampai sombong menganggap remeh pada orang lain,” katanya.
Dari pengalaman hidupnya saat kecil itu, ketika ia menjabat Bupati Sidoarjo, ia mengaku tidak sampai terlalu mengagung-agungkan jabatannya.
Ia bersyukur apa yang ia lakukan itu tak sampai membuatnya kena post power syndrom setelah tak lagi menjadi orang yang punya kekuasaan.
“Bila dulu saat jadi Bupati Sidoarjo saya duduk di kursi depan, kini setelah tak jadi jadi bupati, dapat undangan ya harus duduk di kursi belakang, saya anggap itu tidak masalah, begitu saja kok repot,” kata pria yang pada 25 Juli nanti akan memasuki usia 80 tahun itu. [kus]
