Kuasai Bahasa Inggris, Optimis Raih Guru Berprestasi Nasional

Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo Drs Mahrus Syamsul MMPd didampingi Kasek SMADA Situbondo Drs Suyono MM saat melepas Marta Mila Sughesti, guru berprestasi tingkat Provinsi Jatim yang akan berlaga dalam lomba guru berprestasi nasional di Jakarta. [sawawi]

Apresiasi Kacabdindik Bondowoso Atas Prestasi SMADA 2019
Situbondo, Bhirawa
Awal tahun ajaran pendidikan 2019-2020 ini terasa sangat istimewa bagi keluarga besar SMAN 2 Situbondo atau biasa dikenal masyarakat Kota Santri sebagai panggilan SMADA Situbondo. Betapa tidak, selain dapat memenuhi kota PPDB, sekolah yang kini dipimpin Drs Suyono MM itu meraih sederet prestasi yang membanggakan bagi dunia pendidikan masyarakat Situbondo.
Satu diantaranya, salah satu tenaga pendidiknya bernama Marta Mila Sughesti SPd, SS, MPd, berhasil meraih juara 1 dalam seleksi guru terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur 2019. Raihan ini mengantarkan guru yang fasih berbahasa Inggris itu sebagai peserta lomba guru tingkat nasional 2019 di Jakarta.
Menurut Kepala Sekolah SMADA, Drs Suyono MM, untuk menjadi guru berprestasi itu tidak mudah dan bukan datang secara tiba tiba, melainkan memerlukan perjuangan yang sangat tinggi. Disamping itu, kata mantan Kasek SMAN 1 Panarukan itu, guru Marta juga memerlukan sebuah kegiatan yang serius yang diawali jauh sebelum meraih puncak saat ini. Yang terpenting lagi, untuk menjadi guru berprestasi, katanya, diperlukan adanya jiwa keikhlasan yang tinggi. “Kriteria ini semua dimiliki oleh Marta Mila Sughesti yang menguasai IT (informasi tehnologi) dan Bahasa Inggrisn,” papar Suyono.
Masih kata Suyono, selain memiliki keikhlasan dalam menyumbangkan ilmu kepada siswa, seorang guru yang baik juga piawai dalam menyebarkan ilmu di tengah masyarakat. Marta ini, sebut Suyono, sudah memberikan bantuan gratis berupa kursus Bahasa Inggris di Rutan Situbondo. Dimata Suyono, sosok Marta selain punya jiwa mengajar yang ikhlas juga memiliki jiwa yang berani, termasuk memiliki kompetensi di bidang matematika. “Mudah mudahan apa yang dimiliki Marta ini menjadi contoh bagi guru yang lain. Saya optimis masih ada guru yang lain bisa meniru prestasi Marta. Tentunya harus direncanakan dan dibarengi dengan niat sehingga akan memudahkan dalam kaderisasi guru berprestasi di SMADA,” terang Suyono.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Bondowoso, Drs Mahrus Syamsul MMPd, menjelaskan, Senin (22/7) ia secara resmi melakukan pelepasan guru berprestasi tingkat nasional di Jakarta, yang di ikuti Marta Mila Sughesti, guru SMADA Situbondo. Dimata Mahrus, proses seleksi guru berprestasi ini telah dimulai dari tingkat Provinsi Jatim yang dilakukan selama sepekan lamanya. “Pelepasan lomba guru berprestasi ini mendapat suport dari MKKS SMAN Situbondo. Tak hanya itu warga juga ikut menyuport wakil dari Situbondo ini,” tutur mantan Kasek SMAN 1 Prajekan Bondowoso itu.
Mahrus kembali menerangkan, dalam lomba ini ia sudah menekankan kepada Marta sejumlah hal penting. Diantaranya, sebut Mahrus, mengirim porto polio, hasil karya, piagam, buku dan berbagai inovasi serta semua capaian prestasi. Biasanya, aku Mahrus Syamsul, lomba guru berprestasi di tingkat nasional akan tampil selama 10 menit. Nah, terangnya lagi, sebelum Marta tampil harus mengukur waktu yang disediakan panitia sehingga setelah diringkas tahapan tesnya akan tepat waktu. “Marta akan mengikuti serangkaian tes tulis (berkaitan dengan keguruan dan umum) serta tes wawancara dengan memakai Bahasa Inggris. Ini sangat cocok dengan Marta karena dikenal lama menguasai Bahasa Inggris. Kami berharap hasil tes akan unggul dan meraih juara nasional sehingga bisa di ikutkan pada event lomba Asia,” pungkas Mahrus Syamsul.

Lolos Paskibraka Jatim dan Ajang FIKSI Nasional
Selain sukses mengirim utusan dalam lomba guru berprestasi tingkat nasional, siswa SMADA Situbondo juga sukses mengirim sejumlah siswa terbaiknya dalam ajang FIKSI (Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia) tingkat nasional 2019 yang akan diadakan di Bandung Jawa Barat. Mereka adalah Febrina Dihan Faradisa, Sinta Rohimatus Sholeha, Rofika Lailal Zalsabila, Nino Indiyati Naida. Keempat siswa ini dibimbing Marta Mila Sughesti. Terakhir satu siswa SMADA juga berhak menjadi wakil Kabupaten Situbondo dalam pemilihan paskibara (pasukan pengibar bendera sang saka merah putih) tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019.
Kasek SMADA Situbondo, Drs Suyono MM, mengatakan, kegiatan FIKSI ini merupakan kegiatan yang digagas forum kreatif dibidang kewirausahan Indonesia yang membutuhkan keterlibatan siswa dan pembimbing yang hebat di seluruh penjuru Tanah Air. Melihat momen itu, sambung Suyono, SMADA sudah memberi fasilitas untuk ikut di tingkat nasional dan bahkan jika lolos akan ikut dalam lomba di tingkat dunia. “Khusus kegiatan FIKSI ini, kami (SMADA Situbondo, red) sangat mendukung. Untuk itu sangat diperlukan adanya kekompakan dari semua pihak. Termasuk orang tua murid dan elemen yang lain,” tegas mantan Kasek SMAN 1 Besuki itu.
Masih kata Suyono, dalam ajang FIKSI tahun 2019 ini, siswa terbaiknya mengangkat berbagai tema dan katagori, diantaranya suvenir makanan dan minuman. Untuk minuman, kata Suyono, mengangkat tema minuman berkhasiat bernama Terukir (teh dari kenikir). Menurut Suyono, buah kenikir selain dikenal sebagai bahan sayuran yang menyimpan zat yang baik bagi ubuh manusia juga bisa dijadikan minuman berupa teh yang bahannya mudah didapatkan diberbagai tempat. “Kami juga mengangkat tema kopi dimana minuman jenis ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terkini dan merupakan minuman yang diminati oleh masyarakat. Dengan mengikuti lomba ini akan bisa membantu siswa dalam menciptakan kewirausahaan sehingga kedepan dapat memenuhi kebutuhan pada jenjang perguruan tinggi dan kehidupan di tengah masyarakat,” tutur Suyono.
Sementara itu Mahrus Syamsul, mengakui teh kenikir selain unik juga memiliki rasa yang khas untuk dikonsumsi. Dengan mengangkat tema ini dan meraih juara nasional, Mahrus Syamsul berharap, siswa SMADA bisa mengangkat nama Situbondo di tingkat nasional. Terakhir, tegas Mahrus, ia juga mendorong siswa SMADA yang lolos dalam seleksi paskibraka tingkat Provinsi Jatim untuk mengangkat nama Situbondo dilevel regional. “Ternyata SMADA ini mendapatkan pengakuan yang bagus dari masyarakat sehingga tidak heran masyarakat Situbondo banyak memilih SMADA saat PPDB (penerimaan peserta didik baru) tahun 2019,” pungkas Mahrus. [awi]

Tags: