Kuatkan Potensi Lokal, Kenalkan Batik Cap Khas Bejijong

Mengusung warna tercota, Surya Majapahit, dan buah maja batik cap khas Bejijong diharapkan mampu gaet wisatawan.

Surabaya, Bhirawa
Upaya bangkitkan potensi industri kreatif dan wisata lewat batik cap tengah dilakukan Tim PPDM Universitas Surabaya (Ubaya). Dengan melibatkan penduduk lokal Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kreasi batik cap khas Bejijong merupakan rangkaian Hibah Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Ubaya yang didanai Kemenristekdikti.
Batik cap khas Bejijong buatan tim PPDM Ubaya merupakan bentuk kegiatan Program Pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan mendampingi warga menuju desa wisata yang berbasis pada kearifan lokal.
Salah satu Tim PPDM, Ninik Juniati menuturkan, program ini bertujuan untuk menarik wisatawan dosmestik maupun mancanegara lewat potensi wisata di Desa Bejijong. Selain patung Budha Tidur, desa itu merupakan wilayah Kampung Majapahit yang memiliki beragam potensi wisata dan industri kreatif namun belum banyak terlihat dan diminati masyarakat.
“Karena itu kami membuat batik cap khas Bejijong. Batik cap ini kami buatkan 25 seragam berupa kebaya untuk pemilik homestay, 10 seragam dan udeng untuk guide, dan enam seragam receptionist,” ujar dia.
Terlebih, desa mitra Ubaya ini memiliki pusat informasi dan riset budaya di Sanggar Seni dan Budaya Bhagaskara. Batik cap khas Bejijong kata Ninik, memiliki ciri khas warna dasar yang unik. Warna dasar yang digunakan adalah warna-warna alam yang ada di Desa Bejijong seperti terakota atau cokelat kopi.
“Ada juga motif batik capnya tidak jauh dari khas Desa Bejijong seperti Surya Majapahit, buah maja, dan ragam hias sulur di relief candi. Umumnya motif batik cap khas Bejijong berwarna putih,” lanjut dia.
Selain dibuat untuk kebutuhan seragam, tim PPDM Ubaya juga membuat kostum berupa kain batik cap khas Bejijong dilengkapi atasan kebaya warna – warni yang disewakan ke wisatawan. Kain batik cap khas Bejijong ini tidak diperbolehkan untuk dipotong atau dijahit ketika dipakai.
Meskipun pandemi Covid 19, Tim PPDM Ubaya menggelar kegiatan secara Daring untuk mengajak warga lebih aktif dalam memperkenalkan batik cap khas Bejijong melalui Renzy (Ready and Eazy) Competition. Kompetisi ini merupakan lomba video kreatif berupa tutorial fashion styling dengan mix and match menggunakan kain batik cap khas Bejijong. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep fashion batik yang bisa dikreasikan dan selalu terlihat menarik tanpa harus dipotong atau dijahit.
“Secara eksplisit saya ingin mengajarkan tentang seni fashion bahwa kita bisa bergaya tanpa perlu ada sampah. Konsep ini sedikit demi sedikit ingin saya tularkan ke para pengrajin batik. Selama ini orang menawarkan batik dalam bentuk baju, tetapi kalau baju itu tidak up to date maka orang tidak mau beli dan bisa rugi. Jadi dengan selembar kain kita bisa bebas berkreasi, boleh diikat atau menggunakan peniti,” sambungnya.
Lebih lanjut, sebelumnya desa Bejijong memiliki sentra kerajinan batik tulis yang diminati oleh ibu-ibu, namun seiring berjalannya waktu mulai tenggelam. Tim PPDM Ubaya berharap dengan adanya batik cap yang lebih efisien maka eksistensi pengrajin batik di Desa Bejijong mulai menggeliat dan bangkit lagi.
“Motif batik cap khas Bejijong ini telah didaftarkan pada hak cipta. Kami menggunakan nama komunal atau masyarakat, sehingga harapannya warga dapat melanjutkan produksi atau mengembangkannya lagi,” ungkapnya.
Ditambahkan Hayuning Purnama Dewi, Program Pengabdian ini berawal dari keinginan Tim PPDM Ubaya melakukan branding wisata yang ada di desa Bejijong. Tahun ini, Tim PPDM Ubaya sudah memasuki tahun kedua untuk kegiatan pengabdian masyarakat.
“Pembuatan desain batik cap khas Bejijong terinspirasi dari melihat kebutuhan ibu – ibu pemilik homestay,” terangnya.
Ia melanjutkan homestay di Desa Bejijong jumlahnya cukup banyak namun yang tergabung dalam komunitas paguyuban hanya 25 orang. Pada tahun pertama pengabdian masyarakat, tim PPDM Ubaya melakukan branding Sumber Daya Manusia (SDM) dengan membuatkan seragam untuk pemilik homestay, guide, dan receptionist. [ina]

Tags: