Kubu Jokowi – JK Optimis Menang di Jatim – Jateng

251821_deklarasi-joko-widodo---jokowi---dan-jusuf-kalla_663_382Surabaya, Bhirawa
Mendekati hari coblosan Pilpres tepatnya 9 Juli 2014, kubu Jokowi – JK makin intens blusukan menyapa masyarakat bawah. Seperti yang dilakukan oleh Eva Kusuma Sundari. Juru bicara Tim Pemenangan Jokowi – JK itu menyapa warga stren kali Surabaya, warga Rusunawa Gunung Sari dan masyarakat di Pusat Grosir Surabaya (PGS).
Dari hasil blusukan selama kampanye, Eva mengaku bisa menyerap aspirasi wong cilik. Selain itu dirinya bisa melihat sendiri besarnya dukungan masyarakat kepada Jokowi-JK. Bahkan Eva mengaku pihaknya sangat percaya diri di Jawa Timur dan Jawa Tengah Jokowi – JK akan meraih kemenangan besar.
“Kami PEDE (Percaya Diri-red) di Jatim dan Jateng Jokowi – JK menang dengan prosentase di atas 60 persen. Dua provinsi ini adalah kantong suara yang besar, karena itu menyumbangkan suara yang signifikan untuk kemenangan Jokowi – JK secara nasional,” tegas anggota Komisi III DPR RI itu, Kamis (19/6).
Eva mengakui, suara Nahdlatul Ulama (NU) memang terpecah termasuk di Jatim dan Jateng yang merupakan basis utama NU. Namun menurutnya, sebagian besar suara NU mengalir ke pasangan Jokowi – JK karena faktor Jusuf Kalla yang merupakan kader tulen NU. Bahkan posisi JK sebagai Mustasyar PBNU dan peran bapaknya sebagai tokoh besar NU di Sulawesi Selatan sudah dipahami semua orang.
Selain itu, faktor dukungan PKB juga berpengaruh besar terhadap kemenangan Jokowi – JK di Jatim dan Jateng. Karena PKB adalah partai politik yang menjadi wadah politik nahdliyin. Sedangkan di Jateng memang basis PDI Perjuangan dan ada faktor Ganjar selaku kader partai yang bisa menjadi votegetter.
“Semua kekuatan saat ini memang terpecah termasuk NU. Tapi sebagian besar suara NU itu berpihak ke Jokowi – JK. Hal itu karena faktor JK sebagai kader NU dan dukungan PKB sebagai partai yang berbasiskan massa NU. Selain itu, dukungan Khofifah selaku tokoh NU juga berkontribusi besar terhadap kemenangan,” papar alumnus Unair itu.
Selain mengacu pada data empiris, Eva juga membeberkan keunggulan Jokowi – JK atas pasangan Prabowo – Hatta berdasarkan data survei. Pasalnya, dari 9 hasil survei terakhir yang sudah dirilis oleh sejumlah lembaga survei, 7 diantaranya dimenangkan oleh pasangan nomor Jokowi – JK. Sementara 2 survei lainnya dimenangkan pasangan nomor urut 1.
“Dari 9 survei, 7 survei Jokowi – JK menang. Kemenangannya di atas 10 persen. Sedang 2 survei lain adalah survei buatan kubu lawan, sebagai sarana agitasi dan propaganda mereka,” tandas perempuan berkaca mata itu.
Meski percaya diri  menang di Jatim dan Jateng, namun Eva mengakui kerasnya pertarungan di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Di kedua provinsi yang memiliki jumlah pemilih  sangat besar itu, kekuatan Jokowi – JK dan Prabowo – Hatta cenderung berimbang. Tapi dirinya yakin trendnya suara pasangan nomor urut 2 akan meningkat. Terlebih saat ini pihaknya berhasil mengconter isu SARA dan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Jokowi – JK.
“Kami akui, kampanye hitam yang menyerang Jokowi – JK cukup mengganggu. Tapi Alhamdulillah, kami bisa mematahkan kampanye hitam tersebut. Kami juga tidak terpancing larut dalam perang kampanye hitam. Tim hukum kami sudah melaporkan semua tindakkan kampanye hitam kepada pihak Kepolisian termasuk kasus tabloid Obor Rakyat. Biar pihak Kepolisian yang bekerja mengungkap kasus tersebut,” pungkasnya. [cty]

Tags: