Kubu Prabowo-Hatta Minta Rekapitulasi Suara Dihentikan

Disinyalir banyak kertas suara yang telah dicoblos sebelum pemilihan.

Disinyalir banyak kertas suara yang telah dicoblos sebelum pemilihan.

Jakarta, Bhirawa
Tim Kampanye Nasional Koalisi Merah Putih menemukan sejumlah kecurangan di beberapa tempat yang merugikan pasangan Prabowo-Hatta.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Prabowo-Hatta, Idrus Marham mengatakan lokasi tersebut adalah Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Setelah mencermati pemparaan yang disampaikan Tim Hukum Prabowo-Hatta, ada berbagai kecurangan yang terjadi dibeberapa daerah. Bahkan di dalam proses pelaksanaan pemilu terjadi ketidakadilan,” terang Idrus di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Minggu (20/7).
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan Tim Hukum Prabowo-Hatta, Idrus menyimpulkan telah terjadi gerakan masif untuk merekayaksa hasil Pilpres 2014. “Telah terjadi kecurangan yang mempengaruhi hasil pemilihan presiden,” imbuhnya.
Idrus meminta kepada KPU untuk tidak melanjutkan rekapitulasi penghitungan suara yang dilaksanakan hari ini. KPU, sambung Idrus, boleh melanjutkan rekapitulasi setelah menyelesaikan rekomendasi Bawaslu yang meminta adanya pemilihan ulang. “Kami meminta kepada KPU untuk tidak melanjutkan rekapitulasi penghitungan suara sebelum menyelesaikan masalah yang ada,” tegasnya.
Dari Jawa Timur dilaporkan merasa dirugikan oleh KPU Jatim terkait rekapitulasi suara Pilpres, Tim Sukses Pasangan Prabowo-Hatta di Jatim juga berencana akan melaporkan KPU Jatim kepada Bawaslu RI, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ) serta Mahkamah Konstitusi (MK). Laporan ini sendiri sudah dibuat dan rencananya  (Senin 21/7) hari ini akan dibawa ke KPU RI dan Bawaslu RI, bertepatan dengan pembacaan rekapitulasi KPU Provinsi di KPU RI.
Saksi tim sukses pasangan Prabowo-Hatta yang saat hari akhir rekapitulasi suara oleh KPU Jatim melakukan walk out, Basuki Babusallam benar-benar kecewa dengan kinerja KPU Jatim. Mengingat banyak rekomendasi dari Bawaslu Jatim untuk dilakukan PSU (Pemilihan Suara Ulang) di enam kab/kota di Jatim ternyata tidak dilaksanakan dengan alasan waktu. Padahal jelas sesuai temuan di lapangan banyak DPKTb (Daftar Pemilih Khusus  Tambahan)  disalahgunakan. Dimana ditemukan ada yang sudah mencoblos sesuai dengan DPT, tapi mereka juga diberikan kelonggaran untuk mencoblos lagi lewat DPKTb.
“Sesuai temuan kami di lapangan banyak DPKTb yang disalah gunakan. Tidak mungkin dalam sehari KPU mengeluarkan DPKTb sampai 55 ribu seperti di Surabaya, misalnya. Sesuai data yang ada di kami dan sudah kami laporkan ke Bawaslu Jatim jika ada 209 ribu suara misterius yang tercantum di DPKTb yang tersebar di enam kab/kota di Jatim. Dan Bawaslu Jatim sudah merekomendasikan untuk dilakukan PSU, namun KPU Jatim memilih tak melakukannya dengan alasan waktu dan akan mengganggu tahapan,”lanjut pria yang juga anggota DPRD Jatim ini saat diklarifikasi lewat telepon genggamnya, Minggu (20/7).
Tentu saja alasan tersebut tidak bisa diterima. Mengingat pihaknya sudah melaporkan masalah ini ke Panwaslu kab/kota dan direkomendasikan untuk dilakukan KPU. Tapi kenyataannya hal ini tidak dilakukan oleh KPU. ”Ada apa ini. Sangat jelas jika pelanggaran ini dilakukan secara terstruktur, masif dan sistematis.  Dan ini saya sudah punya bukti kecurangan tersebut. Kalau memang rekom Bawaslu Jatim tidak dilaksanakan, maka kami siap melaporkan masalah ini ke Bawaslu RI, DKPP dan MK,”tegasnya.
Terpisah, Komisioner Bawaslu Jatim Sri Sugeng Pudjiatmiko mengaku banyak dari rekomendasi Bawaslu Jatim tidak dilaksanakan oleh KPU Jatim. Karenanya hal ini akan menjadi catatan bagi Bawaslu Jatim untuk dilaporkan ke Bawaslu RI. Apalagi (Senin 21/7) hari ini, KPU Jatim dan Bawaslu Jatim mendapat giliran untuk membacakan hasil rekap suara di Jatim terkait Pilpres di KPU RI. ”Kami sudah mencatat beberapa item, termasuk sejumlah rekom Bawaslu yang tidak segera ditindaklanjuti oleh KPU Jatim,”tegas Sri Sugeng yang mengaku di Jakarta menunggu giliran untuk segera membacakan hasil rekap Pilpres di Jatim.
Ditambahkannya, meski dalam pasal 1 angka 27 PKPU nomor 19/2014 soal pemilih tambahan dimungkinkan masyarakat menggunakan KTP, SIM atau paspor untuk mencoblos berdasarkan domisili, namun tentunya hal ini tidak bisa dimanfaatkan dan diberikan kepada setiap orang. Saat ini yang terjadi seseorang yang sudah masuk dalam DPT dan DPK (daftar Pemilih Khusus) ternyata masih diberikan kesempatan untuk mencoblos lagi lewat DPKTb. ”Tentu ini telah melanggar aturan. Dan tak ada alasan bagi KPU untuk melakukan PSU,”tambah pria yang selalu berpenampilan nyentrik ini.
Di sisi lain, KPU Jatim juga tidak terbuka dalam membuka formulir C6 dan C7. Padahal dokumen ini harus dipublikasikan khususnya untuk saksi. Dengan begitu tidak ada yang dirahasiakan. ”Tapi sebaliknya  KPU Jatim seakan-akan merahasiakan dokumen C1 dan C7 tanpa jelas alasannya. Seharusnya mereka transparan dan memberikannya kepada masing-masing saksi. Hal ini merupakan salah satu masalah sehingga tim Prabowo-Hatta melakukan walk out saat rekap suara Pilpres pada Sabtu (19/7) malam,”tegasnya.

3 Provinsi Masuk
Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga kemarin petang telah menuntaskan perhitungan real count di tiga provinsi yang sudah diverifikasi. Dan hasilnya untuk sementara pasangan Prabowo_Hatta unggul di dua provinsi.
Prabowo-Hatta unggul di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sementara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla unggul di Kalimantan Barat (Kalbar).
Di provinsi Aceh pasangan koalisi Merah Putih itu meraup 54,39 persen suara atau sekitar 1.089.290 suara yang memilih Prabowo-Hatta. Sementara Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 913.309 atau 45,61 persen.
Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, Prabowo-Hatta unggul telak yakni 1.844.178 suara (72,45 persen) dibandingkan suara pasangan nomor urut dua yang hanya 701.238 atau 27,55 persen suara. Jokowi-JK akhirnya bisa membalas dua kekalahan di Aceh dan NTB dengan kemenangan di Kalimantan Barat. Di provinsi tersebut, Jokowi-JK unggul 1.573.046 atau 60,38 persen melawan Prabowo-Hatta yang meraup 1.032.354 suara. Hingga berita ditulis KPU masih memverifikasi sembilan provinsi lagi dalam rekapitulasi suara Pilpres secara nasional. [ira.cty.okz]

REKAPITULASI SUARA PILPRES NASIONAL
Minggu (20/7) hingga pukul 20.00
1.  Kalimantan Barat
1.032.354 suara (Prabowo)
1.573.046 suara (Jokowi unggul)

2.  Aceh
1.089.290 suara (Prabowo unggul)
913.309 suara (Jokowi)

3.  Nusa Tenggara Barat
1.844.178 suara (Prabowo unggul)
701.238 suara (Jokowi)

4.  Sumatera Selatan
2.132.163 suara (Prabowo unggul)
2.027.049 suara (Jokowi)

5.  Kalimantan Selatan
941.809 suara (Prabowo unggul)
939.748 suara (Jokowi)

6.  Kepulauan Riau
332.908 suara (Prabowo)
491.819 suara (Jokowi unggul)

7.  Jambi
871.316 suara (Prabowo)
897.787 suara (Jokowi unggul)

8.  Bangka Belitung
200.706 suara (Prabowo)
412.359 suara (Jokowi unggul)

9.  Daerah Istimewa Jogjakarta (belum disahkan)
977.342  suara (Prabowo)
1.234.249 suara (Jokowi unggul)

Tags: