Kucurkan Dana Bencana, BPBD Butuh Laporan

Salah satu bencana tanah longsor yang terjadi jalan raya di wilayah Kec Pagak, Kab Malang, pada beberapa Minggu lalu, yang menjadi perhatian BPBD kabupaten setempat

Salah satu bencana tanah longsor yang terjadi jalan raya di wilayah Kec Pagak, Kab Malang, pada beberapa Minggu lalu, yang menjadi perhatian BPBD kabupaten setempat

Kab Malang, Bhirawa
Kabupaten Malang merupakan wilayah yang rawan terjadinya bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang berupaya menjalankan tugas dalam penanganan bencana di lokasi kejadian khususnya dalam hal penyaluran bantuan.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Eka Hafi Lutfi menjelaskan untuk mempercepat bantuan, ia meminta laporan secara cepat dari lokasi terkena bencana. “Dana bantuan yang dimanfaatkan BPBD untuk penanggulangan bencana alam bersifat situasional. Sebab, datangnya bencana alam tidak bisa diprediksi dengan tepat,” jelasnya.
Untuk itu, kata dia, BPBD membutuhkan dukungan masyarakat dan para pengusaha setempat untuk ikut dalam menanggulangi bencana. Sementara, ada dua jenis dana yang dipergunakan BPBD dalam menanggulangi bencana alam di Kabupaten Malang. Di antaranya, Dana Siap Pakai (DSP) dana ini bisa setiap waktu dipergunakan ketika terjadi bencana alam. Dan ada juga dana Biaya Tidak Terduga (BTT) yakni sebesar Rp 5 miliar.
“Dana tersebut ketika habis, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) bisa langsung memberikan kembali pada BPBD. Sedangkan data BTT bisa diberikan kembali berdasarkan evaluasi,” kata Lutfi. Sehingga untuk memperlancar dana bencana, terang dia, membutuhkan kecepatan laporan dari lokasi bencana, agar secepatnya mendapatkan respon balik.
“Dibutuhkan peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi terjadinya bencana alam di wilayahnya masing-masing,” ucapnya.
Ia menambahkan, dana bantuan bencana tidak hanya digunakan untuk menanggulangi bencana saja, tapi juga untuk membantu para korban akibat bencana alam serta membangun infrastruktur. Seperti yang dilakukan di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, yakni membangun dua jembatan di Dusun Klangon dan Sambong yang roboh akibat banjir lahar saat meletusnya Gunung Kelud, pada beberapa tahun lalu.
Di kesempatan itu, Lutfi juga mengingatkan kepada warga Kabupaten Malang, dengan kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang ini, agar tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan. Hal ini dilakukan karena dikawatirkan terjadi pohon tumbang, yang diakibatkan hujan yang disertai angin kencang. [cyn]

Tags: