Kuitansi Fee Rp75 Juta Pejabat Sidoarjo Harus Ditelusuri

Karangan bunga sebagai apresiasi untuk Kejaksaan Negeri Sidoarjo. [hadi suyitno/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo mendapat kiriman karangan bunga dari berbagai lapisan masyarakat. Karangan bunga ini berisi dukungan dan aprsiasi kepada lembaga untuk mengusut korupsi di PD Aneka Usaha (PD AU).
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sidoarjo, M Sunarto, mengaku tak kenal semua pengirim karangan bunga itu, kalau IKA PMII saya tahu, kapan hari saya hadir dan bicara di acaranya teman teman IKA PMII. Dukungan dan apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat Sidoarjo ini makin memberikan motivasi kepada Kejari Sidoarjo dalam bekerja, utamanya upaya pemberantasan korupsi di Kab Sidoarjo.
Ia menyatakan, sebenarnya hanya menjalankan tugas saja, pemberantasan korupsi memang tugas seluruh komponen masyarakat. Beberapa pengiriman karangan bunga dari institusi kemasyarakatan seperti, AMPI, Rumah Bhineka, Pusaka, Masyarakat Anti Korupsi, Sidoarjo Forum, GPAN Sidoarjo, Gus Durian, IKA PMII, InFrame Sidoarjo, Sidoarjo Coruption Watch, DPD LIRA, PMII, Payung Hitam, Kompag dan Fanani.
Fatikhul Faizun ketua Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) Sidoarjo yang juga Direktur Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan Publik (PUSAKA) terkait kiriman karangan bunga ke Kantor Kejari menyampaikan, akan terus melakukan support kepada Kejari Sidoarjo dalam menjalankan tugasnya memberantas korupsi.
Kami berharap kepada Kejari Sidoarjo agar terus konsisten dalam melakukan pemberantasan korupsi di Sidoarjo. Sebagai bagian dari warga Sidoarjo, mengucapkan banyak terima kasih atas kerja keras Pak Kajari Sidoarjo, satu persatu koruptor telah ditangkap dan diproses secara hokum.
Koordinator Sidoarjo Firum, Heru Sastrawan, membenarkan karangan bunga yang dikirimkan ke Kantor Kejari semata sebagai apresiasi kepada Kejari yang getol menyikat para koruptor. Pembeantasan korupsi itu hendaknya tidak tebang pilih, siapapun yang ada dalam jaringan mata rantai korupsi ini harus dikikis sampai ke akar-akarnya. Korupsi dinilai sudah menjadi budaya, yang bila dibiarkan akan menjadi benalu.
Ia menduga dugaan korupsi PD Aneka Usaha ini merupakan skandal korupsi yang sangat besar di Sidoarjo. Tidak mungkin perusahaan plat merah bergerak sendiri, dalam menjalankan permaiannya tentu mendapat previlage dari pejabat eksekutif. Ia meminta penyidik untuk mengejar kuitansi tanda terima yang dikeliuarkan PD AU untuk pejabat eselon 3A Pemkab Sidoarjo. Kuitansi itu merupakan petunjuk sangat kuat tentang keterlibatan pejabat yang bersangkutan.
Siapa yang menyerahkan uang dan siapa yang menerima uang Rp75 juta dari bukti kuitansi itu pantas ditelusuri. Ia yakin akan ada yang mengelak dan tidak mengakui terima uang. ”Tinggal bagaimana penyidik membuktikan saja dari keterangan para saksi,” terangnya.
Heru merasa yakin, akan ada lagi yang ditahan setelah tiga orang dijebloskan penjara, yakni Direktur PD AU, Amral Soegianto, Kabag Delta Grafika, Imam Junaedi dan Kabag Umum, Siti Winarni.
Informasi lain menyebutkan, Kejari kembali menahan seorang Kabag, Ny R, pada Rabu (10/5) malam. Dengan demikian sudah ada empat orang yang ditahan. [hds]

Tags: