Kuli Bangunan Temukan Mortir Perang Kemerdekaan

Seorang petugas Unit Penjinak Bom Sub Den 2C Brimob Polda Jatim di Madiun mengamankan motir yang diduga peninggalan perang kemerdekaan yang ditemukan warga, Sabtu (30/5). [sudarno/bhirawa]

Seorang petugas Unit Penjinak Bom Sub Den 2C Brimob Polda Jatim di Madiun mengamankan motir yang diduga peninggalan perang kemerdekaan yang ditemukan warga, Sabtu (30/5). [sudarno/bhirawa]

Kab.Madiun, Bhirawa
Suwardi, kuli bangunan asal Desa Teguhan, Kec Jiwan, Kab Madiun, menemukan mortir di tempatnya bekerja, di proyek pembangunan SMPN 12 Kota Madiun, Sabtu (30/5).
Mortir itu ditemukan Suwardi, saat ia meratakan tanah urugan. Secara tak sengaja, cangkulnya mengenai benda keras. Begitu dikorek secara hati-hati, ternyata benda itu berbentuk besi memanjang dengan bagian bawah besar dan ujungnya kecil.
”Setelah dikorek, saya baru tahu jika itu mortir. Kemudian saya minta tolong teman untuk melapor ke polisi,” jelas Suwardi, kepada wartawan.
Menurutn Suwardi, tanah urugan itu sebenarnya juga berasal dari lokasi semula. Setelah pondasi dibuat, kemudian tanah bekas galian untuk pondasi dibuat urug lagi.
Atas temuan ini, petugas dari Polsekta Manguharjo langsung menghubungi Sub Den 2C Brimob Polda Jatim yang bermarkas di Jl Yos Sudarso Kota Madiun. Pihak Brimob kemudian menerjunkan Unit Penjinak Bom untuk memeriksa dan mengevakuasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diduga mortir yang memiliki panjang 100 centimeter dengan pangkal bawah berdiameter 40 centimeter dan hulu ledak 20 centimeter itu, diduga merupakan peninggalan zaman perang Kemerdakaan.
”Jika melihat ciri-ciri fisiknya, mortir ini peninggalan zaman perang Kemerdekaan. Apalagi bekas SMPN 12 ini, menurut sejarahnya dulu menjadi Markas Tentara Pelajar. Bisa jadi dulu mortir ini sengaja ditanam agar tak diketahui musuh,” kata Aipda Dasono, anggota Unit Penjinak Bom Sub Den 2C Brimob Polda Jatim di Madiun.
Dasono menjelaskan, jika menyimak ciri-ciri fisik lain, kemungkinan mortir ini masih aktif sekitar 50% dan tergolong berbahaya karena mempunyai daya ledak tinggi.
”Setelah mortir kami amankan di Mako Brimob, selanjutnya diserahkan kepada institusi berwenang dalam hal ini TNI AD. Kami sementara ini hanya mengamankan saja,” pungkasnya. [dar]

Tags: