Kumpulan Prestasi jadi Pembuktian Diri

Farraz Haidar Akbar

Farraz Haidar Akbar
Seperti sebuah pepatah yang mengatakan ‘Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’, ternyata terbukti bagi seorang Farraz Haidar Akbar. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini mewarisi kemampuan ayahnya dalam olahraga tenis lapangan.
Baru-baru ini ia berjaya dengan menduduki peringkat kedua tennis tunggal putra Majlis Perbandaran Hang Tuah Jaya (MPHTJ), Malacca Lawn Tennis Assosiation (MLTA) Malaysia. Ajang bergengsi di kancah international ini, menambah rentetan prestasi dan pengalaman bagi pria yang akrab di sapa Farraz ini. Ia pun juga telah meraih banyak juara di bidang tenis ini sebelumnya. Diantaranya juara satu Ganesha ITB CUP 2018, juara dua ganda putra UNEJ CUP 2018, dan juara tiga ganda putra Pati Open Nasional 2018.
Mahasiswa Departemen Teknik Infrastuktur Sipil ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di Asia Tenggara. Ajang tersebutpun menjadi pembuktian dari kemampuan nya dalam olahraga tenis lapangan melawan peserat dari negara-negara tetangga se Asia Tenggara. Seperti Thailand, Singapura dan Indonesia.
“Tidak bisa dipungkiri prestasi saya ini juga berkat ayah. Karena beliau yang mengenalkan pertama kali tentang olahraga tenis lapangan ke saya. Ini jadi pembuktian bagi saya kepada ayah saya,” ujarnya. Bagi Farraz, ajang MPHTJ-MLTA memberikan kesan berharga baginya. Pasalnya, di babak semifinal ia bertemu dengan pemain tennis unggulan asal Malaysia, yaitu Haziq.
“Permainanya waktu itu berjalan cukup sengit. Poin saya sempat tertinggal. Tapi saya tidak menyangka bisa menang dari unggulan Malaysia dengan skor 8-5,” cerita Farraz dengan mata berbinar.
Dari hasil itu, Farraz sukses melenggang ke babak final dan bertemu dengan unggulan dua negeri Jiran, David Lee. Sayangnya, kerja keras Farraz untuk menguasai podium Malaysia harus terjegal di posisi runner up dengan skor 5-8.
“Bagi saya kekalahan di babak final memberi motivasi untuk terus mengembangkan permainan saya. Penyesalan karena kalah pasti ada. Tapi saya maknai bahwa saya harus terus berlatih lebih giat lagi,”kata dia.
Diakui Farraz, gaya permainananya selama ini tidak lepas dari figur yang menginspirasinya, yakni Roger Federer. Menurut dia, Roger mampu memberikan konsistensi bermain yang cukup baik sepanjang perjalanan karirnya di tennis lapangan.
“Meski sudah masuk usia 37 tahun, tapi gaya bermainnya konsisten dan mampu membuat dia top lima petenis dunia,” tuturnya. Kedepan, ia akan terus berusaha untuk mengembangkan gaya permainannya, yakni tetap santai namun fokus dalam pertandingan. [ina]

Tags: