Kumpulkan Asosiasi Usaha, Pemkot Dorong Pengembangan Investasi

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekkota Surabaya M Taswin ketika membuka kegiatan koordinasi perencanaan penanaman modal daerah, Senin (20/11). [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mendorong pengembangan investasi di Kota Surabaya.
Untuk mendorong investasi tersebut, DPMPTSP mengadakan koordinasi perencanaan penanaman modal daerah dengan berbagai pihak dan stake holder terkait di Hotel JW Marriott Surabaya, Senin (20/11).
Pihak yang dihadirkan sekitar 100 undangan dari perusahaan-perusahaan, perbankan, dan berbagai asosiasi usaha. Menurut Kepala DPMPTSP Eko Agus Supiadi Sapoetro diharapkan dalam koordinasi tersebut dapat menjaring aspirasi dari pelaku usaha untuk menggalakkan investasi di Surabaya.
“Gol dari acara ini adalah menjaring masukan untuk mewujudkan Surabaya sebagai City Hub Logistic. Maksudnya menjadikan Surabaya sebagai pusat perhubungan perdagangan dan jasa antar pulau dan internasional,” katanya.
Dikatakan Agus, Kota Surabaya telah memenuhi semua syarat untuk menjadi jujukan investasi sehingga bisa menjadi sasaran bagi investor untuk menanamkan investasi. Itu yang membuat Surabaya kemudian layak disebut sebagai kota perdagangan dan jasa.
”Surabaya masih menjanjikan untuk investasi karena sarana dan prasarana yang tersedia tidak ada masalah. Bahkan, sekarang ini, beberapa jalan baru sudah dioperasikan seperti MERR, Frontage Road, Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan akses jalan ke pelabuhan dan bandara demi mendorong kenyamanan investasi. Dengan dibukanya akses jalan baru tentunya semakin membuka peluang investasi di Surabaya,” tegas Eko Agus Supiadi.
Sedangkan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekkota Surabaya M Taswin menyatakan keamanan yang terjaga di Surabaya menjadi daya pikat bagi investor. Sebab, jika tidak aman, tentu investor enggan. “Kalau tak aman, tentu investor akan lari. Karena mereka akan rugi,” katanya.
Tidak heran pada 2018, DPMPTSP Kota Surabaya menargetkan investasi mencapai Rp 43 triliun. Dan ini mengalami kenaikan dibandingkan pada 2017 yang pada trimester ketiga mencapai Rp 37 triliun dari target Rp 40 triliun. “Untuk bisa memikat investor baik dalam negeri maupun asing masuk di Surabaya, tentu kita harus mempersiapkan. Di antaranya perizinan yang cepat, kondisi yang aman dan inftrastruktur yang baik,” tegasnya. [dre]

Tags: