Kunjungan ke Tanjung Bumi, Khofifah Borong Batik Tulis

khofifah borong batik madura.

Bangkalan, Bhirawa
Kunjungan Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke pulau garam disempatkan untuk menyambangi kampung batik di Paseseh, Tanjung Bumi, Bangkalan, Sabtu (24/2).
Di kampung batik itu, mantan Menteri Sosial itu bercengkrama dengan para pembatik tulis yang sampai kini masih bertahan. Para pembatik ini terbilang mulai langka lantaran saat ini sudah banyak pembatik yang beralih ke digital printing.
“Ini berapa lama membuatnya?” tanya Khofifah sembari mencoba mencanting kain batik.
Ia sempat kaget lantaran wanita yang sudah paruh baya itu menjawab untuk satu potong batik gentongan itu bisa dibuat dalam waktu dua sampai tiga tahun. Namun dijualnya per potong hanya Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta.
Tak hanya mencoba proses pencantingan, namun Khofifah juga menengok proses pencelupan kain untuk pewarnaan dan melunturkan malam.
Kedua proses itu masih sangat tradisional dan kurang perhatian dengan keselamatan kerja. Hanya menggunakan tong yang dipanaskan dengan tungku perapian.
Namun dari hasil dan kualitas batik yang dihasilkan di kampung ini memang dikatakan Khofifah sangat bagus dan teruji kualitasnya.
Bahkan ia sampai memborong lebih dari empat potong kain batik. Ada yang jenis gentongan sarimbit, dan batik jenis bangopai.
“Saat ini saya berada di Tanjung bumi, satu kekuatan yang luar biasa yang dimiliki masyarakat di sini adalah budaya batik tulis. Kalau orang sudah bilang Tanjung Bumi, maka orang akan identiikasi batik tulis di Tanjung Bumi,” kata Khofifah.
Terlebih saat ini sudah tidak mudah menemukan pembatik tulis. Di beberapa daerah sudah mulai mengarah ke digital printing.
“Nah di Madura ini sesimpel apapun merekka sangat mempertahankan batik tulis. Apalagi tadi ada yang rumit, ada yang dibuat dua tahun, dijual Rp 3,5 juta. Betapa sebetulnya ini bagian dari heritage budaya batik tulis di Tanjung Bumi Bangkalan,” ucap mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini.
Satu yang dicatat Khofifah dari kunjungan ke kampung batik ini, mereka butuh adanya bantuan akses untuk pengerjaan batik tulis di Tanjung Bumi. Yaitu tentang akses pasar dan masalah keselamatan kerja.
“Itu yang menjadi catatan. Butuh sentuhan untuk mereka yaitu akses pasarnya, juga keselamatan kerja, ini yang harus difasilitasi,” kata Khofifah.
Khofifah sendiri tidak hanya memborong batik Madura di Tanjung Bumi. Namun saat di Pasar Tanah Merah, Khofifah juga memborong sebanyak 16 batik di pasar tradisional tersebut. [cty]

Tags: