Kunjungan Mendikbud Muhadjir Effendy di Sampang Disambut Unras

Unras saat kunjungan mendikbud di Kabupaten Sampang. [kholis/bhirawa]

Sampang, Bhirawa
Kegiatan pengarahan Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy pada kepala sekolah se-Kabupaten Sampang di aula PKPN Trunojoyo di Jl. Rajawali Sampang, diwarnai unjuk rasa dari pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII dan aliansi guru sukwan (Agus) Kabupaten Sampang, mereka mendesak menteri mundur dari jabatannya karena telah gagal melakukan program pendidikan karakter (PPK), jika dikaitkan peristiwa pilu tewasnya guru ditangan muridnya sendiri. senin 12/2.
Awalnya aksi massa di depan gedung PKPN berlasung panas karena dihadang aparat kepolisian, dalih pihak keamanan aksi unjukrasa tanpa mengantongi izin, setelah Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman menemui massa mempersilahkan perwakilan menemui menteri untuk berdialog, namun massa menghendaki semuanya untuk masuk dan berdialog ke Mendikbud RI, setelah proses degosiasi akhirnya semua pengunjukrasa diperkenankan masuk untuk dialog langsung.
Lukman Hakim Sejed PC PMII Sampang saat berdialog dengan Menteri menyampaikan kebijakan mendikbud saat ini mrmbingungkan dunia pendidikan, sejak awal ada kurikulun tingkat satuan pendidikan (KTSP), kemudian muncul kurikulum K13, kebijakan full day school, bahkan saat ini kebijakan terbaru program penguatan pendidikan karakter (PPK).
“peristiwa yang menimpa guru Budi tewas ditangan muridnya sebagai salah satu indikator penguatan pendidikan karakter telah gagal, kami berharap mendikbud harus konsisten memberikan konsep pendidikan di negeri ini, khususnya di Kabupaten Sampang.ungkap Lukman.
Hal senada juga disampaikan Abdul Hamid perwakilan aliansi guru sukwan (agus) Kabupaten Sampang, ia berharap kunjungan menteri pendidikan ke Kabupaten Sampang ini tidak hanya pencitraan semata, namun memberikan solusi kongkrit atas peristiwa dan catatat merah dunia pendidikan di Kabupaten Sampang, yang telah menewaskan saudara kami guru Budi yang masih berstatus sukwan tewas ditangan muridnya sendiri.
Sementara Mendikbud RI Muhadjir Effendy saat menemui pengunjukrasa, ia mengatakan progra kami tidak pernah merubah kebijakan di dunia pendidikan, kami hanya melanjutkan menteri sebelumnya, saya tegaskan kembali di sini, kegiatan full day school bukan program kami, kalau ada sekolah swasta yang melakukan full day scholl iya tapi bukan program mendikbud, terkait penguatan pendidikan karakter itu sudah melalui Perpres bukan mendikbud, saat ini kami masih fokus pada kurikulum K13 di lembaga pendidikan, bahkan saat ini K13 masih 60 persen, kami targetkan secara nasional K13 itu tuntas nanti pada tahun 2020.
“kemudian terkait peristiwa yang mengagetkan kita yang terjadi pada guru Ahmad Budi Cahyanto, membuat saya prihatin, bahkan saya datang ke Kabupaten Sampang ini tugas langsung dari Presiden untuk mengerahui langsung situasinya, baik dari forkompindan, ulama, tokoh dan juga termasuk adik adik kami mahasiswa dari PMII dan guru sukwan, kami cukup berterima kasih atas sambutan baik masyarakat Sampang, prinsipnya kita harus bersama sama berniat baik dan membenahi semuanya dengan baik. (lis)

Tags: